Pemkot Hati-Hati Terkait Data Peserta Ijtima Dunia Asal Samarinda
Penulis: Yusuf
Senin, 30 Maret 2020 | 1.047 views
Samarinda, Presisi.co - Sekretaris Dearah Kota Samarinda, Sugeng Chairuddin menolak untuk menyampaikan jumlah pasti warga Kota Tepian yang ikut serta dalam kegiatan Ijtima Dunia Zona Asia yang batal dilaksanakan di Gowa, Sulawesi Selatan.
Meski mengetahui sebaran wilayah peserta Ijtima Dunia asal Samarinda itu, namun Sugeng menyebut tidak ingin mempublikasikan data itu, sebagai bentuk antisipasi pemerintah dalam meredam kepanikan yang akan timbul di masyarakat.
“Di satu sisi kami ingin menyembuhkan (pasien corona), di sisi lain orang akan ketakutan,” kata Sugeng melalui aplikasi pertemuan virtual, Senin (30/3/2020).
Ia menambahkan, kejadian di beberapa wilayah terkait dengan pengusiran warga yang diduga terpapar Covid-19 menjadi pembelajaran bagi Pemkot Samarinda untuk lebih berhati-hati terkait informasi yang banyak tersiar di media sosial.
“Ada orang yang nanti diusir dari kostannya. Ada orang yang gak boleh pulang ke rumahnya. Itu kejadian dimana-mana,” ungkap Sugeng.
Untuk itu, Ia meminta masyarakat untuk mendukung upaya pemerintah dalam menangani penyebaran corona di Samarinda yang saat ini diketahui terkonfirmasi positif menjangkit 1 orang yang dirawat di RSUD AWS Samarinda.
“Kita bahas substansinya aja. Terpenting, mereka (pasien) itu sembuh, warga juga tidak ikut sakit. Sekarang ini, bersatu melawan Covid-19,” imbaunya.
Diketahui, tidak sedikit warga Samarinda yang merasa khawatir dengan kehadiran ribuan warga yang masuk ke Samarinda melalui jalur laut selama dua hari terakhir ini.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda Ismed Kosasih memastikan, pihaknya telah melakukan tracing terhadap 37 orang dari klaster Ijtima Dunia asal Samarinda menggunakan alat uji cepat atau rapid test kepada masing-masing orang tersebut.
"Kami tracing yang menunjukkan gejala sakit demam, batuk, pilek dan sesak. Dilakukan rapid test, semua negatif," sebut Ismed melalui aplikasi pesan instan, Senin (30/3/2020)
Dari hasil uji cepat itu, Ismed memastikan bahwa 37 orang itu dinyatakan negatif corona dan diminta untuk isolasi mandiri selama 14 hari di rumah masing-masing.
Ismed menegaskan, kasus penyebaran Covid-19 di Kota Samarinda belum sampai pada status transmisi lokal. Oleh karena itu, Ia memastikan akan terus melakukan pelacakan epidemiologis terhadap sebaran pandemi global ini.
"Terus kami lakukan, karena itu yang menjadi prioritas kami saat ini," tegasnya.