search

Daerah

samarindaBawaslu SamarindaASNpilkada samarinda

Fantastis, Bawaslu Samarinda Kantongi 2.699 Data Dukungan ASN untuk Calon Independen

Penulis: Putri
Sabtu, 21 Maret 2020 | 831 views
Fantastis, Bawaslu Samarinda Kantongi 2.699 Data Dukungan ASN untuk Calon Independen

Samarinda, Presisi.co - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Samarinda selesai merangkum angka pengawasan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang diduga berpolitik praktis mendukung bakal pasangan calon perseorangan dalam Pilkada 2020.

Diketahui pekan lalu telah ditemukan 50 ASN pendukung. Namun kini melonjak total menjadi 2.699.

"Bawaslu mengantongi ribuan nama-nama itu byname dan by address," kata komisioner Bawaslu Samarinda Imam Sutanto, Jumat (20/3/2020).

Imam, panggilannya, mengatakan bahwa ini merupakan angka fantastis. Ia menyatakan ribuan data tersebut tersebar di dua bakal pasang calon independen.

"Ini fenomena apa saya tidak tahu, yang pasti harus difaktualisasikan agar tidak pro-kontra," lugasnya.

Imam berpendapat sesuai aturan ASN dilarang berpolitik praktis, sekedar ngelike, komentar, atau memposting foto bakal pasangan calon. 

"Apalagi sampai membubuhkan tanda tangan mendukung," jelasnya.

Lebih lanjut, menurutnya, banyak kemungkinan ASN tidak mengetahui namanya dicatut. Atau menurutnya lagi, banyak pula status dari ASN yang masih belum diketahui sudah pensiun apa tidak.

"Bisa saja LO penghubung dapat sumber data ASN plus KTP, nah ini digunakan lampiran syarat, kita belum tahu," tegasnya.

Bawaslu memastikan jika ada ASN menyatakan mendukung, sanksi komisi akan menanti. Kemudian, diteruskan ke komisi ASN.

"Biar mereka (Komisi ASN) yang menilai," sambungnya.

Mengenai apakah sudah ada ASN di Samarinda yang dilaporkan ke komisi ASN, Imam menyatakan sudah ada 1 orang. 

"Ridwan Tassa, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Samarinda, putusan Komisi ASN tak lama lagi terbit," ungkapnya.

Diakhir wawancara, 2.699 ASN itu akan difaktualisasi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Samarinda.

"Biarlah mereka (KPU) bekerja, kami juga akan awasi mekanismenya," pungkasnya.