search

Berita

Mutu PembelajaranDisdikbud Kaltim Rahmat RamadhanPemprov Kaltim

Disdikbud Kaltim Perkuat Mutu Pembelajaran, Respons Turunnya Nilai TKA Matematika Nasional

Penulis: Akmal Fadhil
1 hari yang lalu | 65 views
Disdikbud Kaltim Perkuat Mutu Pembelajaran, Respons Turunnya Nilai TKA Matematika Nasional
Sekertaris Disdikbud Kaltim, Rahmat Ramadhan saat ditemui. (Presisi.co/Akmal)

Samarinda, Presisi.co – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim menunjukkan komitmen kuat dalam meningkatkan kualitas pendidikan daerah.

Salah satu langkah strategis yang kini dilakukan adalah evaluasi komprehensif terhadap metode pembelajaran, menyusul turunnya capaian Tes Kemampuan Akademik (TKA) matematika siswa SMA sederajat secara nasional.

TKA yang dilaksanakan pada 1–9 November lalu menjadi salah satu instrumen untuk memotret kemampuan akademik siswa.

Merespons hasil tersebut, Disdikbud Kaltim bergerak cepat merumuskan langkah perbaikan.

Sekretaris Disdikbud Kaltim, Rahmat Ramadhan, menegaskan bahwa pemerintah provinsi memprioritaskan peningkatan mutu pembelajaran melalui analisis mendalam atas seluruh proses yang berlangsung di sekolah.

“Ini menjadi perhatian kami. Kami sedang memetakan apa yang perlu diperbaiki, termasuk mengevaluasi metode pembelajaran yang selama ini diterapkan,” ujar Rahmat Jumat 5 Desember 2025.

Dalam kunjungan kerja ke beberapa sekolah di kabupaten dan kota, Rahmat menemukan masih adanya siswa yang belum menguasai hitungan dasar.

Temuan ini menjadi pijakan bagi Disdikbud Kaltim untuk memperkuat kemampuan numerasi sejak pendidikan dasar.

“Masih ada siswa yang kesulitan menghitung sederhana seperti 15 x 15 atau 8 x 8. Tidak banyak, tetapi ini memberi sinyal bahwa penguatan numerasi harus dilakukan lebih awal,” jelasnya.

Disdikbud Kaltim melihat perlunya perbaikan yang menyeluruh dari jenjang SD, SMP hingga SMA, sehingga kompetensi siswa terbentuk secara konsisten.

Pola penyelesaian masalah belajar yang ditunda ke jenjang berikutnya tidak lagi relevan dan harus dihentikan.

“Perbaikan harus dimulai dari hulu. Jangan sampai kelemahan di SD dibiarkan dengan harapan diperbaiki di SMP. Kami ingin setiap jenjang menyelesaikan permasalahannya secara tuntas,” tegas Rahmat.

Walaupun tidak menentukan kelulusan, skor TKA menjadi salah satu rujukan bagi siswa yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi. Karena itu, penguatan kompetensi akademik menjadi perhatian serius Pemprov Kaltim.

“Jika prodi mensyaratkan skor minimal 500, sementara siswa memperoleh 400, tentu tidak bisa lanjut. Ini menjadi motivasi bagi kami untuk memperbaiki proses pembelajaran,” imbuh Rahmat.

Sebagai bagian dari upaya peningkatan mutu pendidikan yang berkelanjutan, Disdikbud Kaltim juga menjalin koordinasi intensif dengan pemerintah pusat untuk menyelaraskan strategi perbaikan sesuai kebijakan nasional.

“Kami siap mengikuti arahan pemerintah pusat. Semua langkah perbaikan akan dilakukan sejalan dengan kebijakan nasional dan kebutuhan di lapangan,” tutupnya.

Dengan evaluasi menyeluruh, penguatan kompetensi dasar, serta sinergi lintas jenjang, Disdikbud Kaltim terus berupaya menghadirkan pendidikan berkualitas bagi seluruh peserta didik di Kalimantan Timur. (*)

Editor: Redaksi