Pemkab Kukar Dorong Desa Mandiri Lewat Ketahanan Pangan dan Koperasi Merah Putih
Penulis: Redaksi Presisi
Jumat, 24 Oktober 2025 | 26 views
Sekretaris Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara, Sunggono. (Foto : Ist)
Presisi.co – Semangat membangun desa tangguh dan mandiri semakin berkobar di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Hal ini terlihat dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Ketahanan Pangan di Desa dan Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih yang digelar di Hotel Grand Elty, Jumat (24/10/2025).
Dalam sambutan Bupati Kukar, Aulia Rahman Basri, yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Sunggono, pemerintah daerah menegaskan komitmennya dalam mewujudkan desa yang kuat secara ekonomi dan berdaya saing melalui kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga desa.
Menurut Sunggono, program ketahanan pangan desa menjadi bagian penting dari upaya pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), dengan fokus pada desa tanpa kemiskinan, tanpa kelaparan, serta desa yang sehat dan sejahtera.
“Kami ingin memastikan masyarakat desa memiliki akses terhadap pangan yang cukup, bergizi, dan aman, dengan tetap berlandaskan pada potensi sumber daya lokal,” ujarnya.
Ia menambahkan, pemerintah pusat telah menetapkan minimal 20 persen dana desa dialokasikan untuk program ketahanan pangan. Karena itu, Pemkab Kukar mendorong agar BUMDes Bersama dan lembaga desa lain berperan aktif dalam implementasinya.
“Kita ingin memastikan program ini tidak hanya seremonial, tetapi benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat desa,” tambahnya.
Selain fokus pada ketahanan pangan, pembentukan Koperasi Desa Merah Putih juga menjadi perhatian utama. Sunggono menyebut koperasi ini sebagai wadah ekonomi masyarakat menuju Indonesia Emas 2045, sekaligus simbol kemandirian desa.
“Tepuk tangan untuk seluruh masyarakat desa yang telah bekerja keras mewujudkan koperasi ini,” ujarnya disambut antusias peserta.
Namun ia mengingatkan agar koperasi tidak berjalan kaku dan terjebak dalam batasan program. Menurutnya, koperasi harus lahir dari inisiatif dan kebutuhan masyarakat.
“Koperasi itu harus lahir dari inisiatif masyarakat, bukan sekadar mengikuti perintah program. Kalau ada potensi lokal yang bisa dikembangkan, jangan ragu untuk melangkah,” tegasnya.
Ia mencontohkan, koperasi di bidang pertanian dapat membeli dan mengelola alat panen combine harvester untuk meningkatkan efisiensi panen. “Kalau koperasi bisa membeli dan mengelolanya, itu akan jadi aset produktif yang menguntungkan semua anggota,” jelasnya.
Lebih jauh, Sunggono menekankan pentingnya sinergi antara BUMDes dan Koperasi Merah Putih agar keduanya tidak saling bersaing, melainkan saling menguatkan dalam mendorong ketahanan pangan desa.
“Dua lembaga ini harus berjalan beriringan dalam mendorong percepatan pembangunan dan ketahanan pangan di desa,” katanya.
Dalam kegiatan tersebut juga dibahas keterlibatan koperasi dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang saat ini telah berjalan di 74 titik dapur dengan melayani sekitar 3.500 anak setiap hari.
“Program ini membutuhkan dukungan dari koperasi dan pelaku usaha lokal agar bahan baku bisa disuplai langsung dari desa,” ujar Sunggono.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kukar, Arianto, menyampaikan bahwa pihaknya telah mulai menjalin kemitraan antara koperasi dan pelaksana program MBG di beberapa kecamatan.
“Di Kecamatan Anggana, misalnya, koperasi sudah dilibatkan dalam penyediaan bahan baku untuk dapur MBG. Ini langkah kecil, tapi sangat berarti bagi kemandirian desa,” ungkapnya. (*)