search

Berita

Sungai Karang MumusPencarian Orang TenggelamPos SAR Samarinda Mardi Sianturi

Hari Kedua Pencarian Remaja yang Tenggelam di Sungai Karang Mumus Terkendala Derasnya Arus

Penulis: Muhammad Riduan
12 jam yang lalu | 61 views
Hari Kedua Pencarian Remaja yang Tenggelam di Sungai Karang Mumus Terkendala Derasnya Arus
Petugas saat melakukan pencarian menggunakan perahu.(Ho/Tim SAR)

Samarinda, Presisi.co – Upaya pencarian terhadap remaja berinisial MF (18) yang diduga tenggelam di Sungai Karang Mumus (SKM) masih terus dilakukan hingga hari kedua pada Jumat, 24 Oktober 2025. Namun hingga sore hari, korban belum ditemukan.

Koordinator Pos SAR Samarinda, Mardi Sianturi, menjelaskan bahwa pada pencarian hari kedua, tim SAR gabungan memperluas area penyisiran hingga 5 kilometer ke arah hilir sungai dari lokasi kejadian di Jalan Kesehatan Dalam, Temindung Permai, Kecamatan Sungai Pinang.

“Awalnya kita rencanakan penyisiran sejauh 2 kilometer, tapi karena arusnya sangat deras, kita tambah lagi hingga 5 kilometer. Namun sejauh ini korban belum ditemukan, hasilnya masih nihil,” ucapnya pada Jumat, 24 Oktober 2025.

Mardi menuturkan arus Sungai Karang Mumus di lokasi kejadian sangat deras. Meski demikian, keluarga korban meminta untuk ikut dalam pencarian dan diperbolehkan ikut ke perahu dengan pengawasan ketat petugas serta menggunakan perlengkapan keselamatan.

“Kita tetap waspada kemungkinan-kemungkinan bahaya yang timbul. Dan kita ikutkan agar keluarga korban juga merasa tenang bahwa pencarian itu benar-benar dilakukan,” tambahnya.

Setelah penyisiran sejauh 5 kilometer, keluarga korban dibawa kembali ke posko. Pencarian akan dilanjutkan dengan metode penyisiran lebih cermat pada titik-titik potensial tempat korban hanyut.

Kronologi Kejadian

Korban MF (18) sebelumnya mandi di Sungai Karang Mumus bersama kakak dan temannya pada Kamis, 23 Oktober 2025 sore.

Menurut keterangan keluarga, korban sempat diminta naik karena kakaknya hendak bekerja, namun tetap memilih mandi lebih lama hingga akhirnya terseret arus.

“Korban terlihat hanyut, mungkin terbawa arus yang sangat deras. Temannya berusaha menolong tetapi tidak mampu hingga korban terbawa arus dan dicurigai tenggelam,” terang Mardi Sianturi.

Pada hari pertama, tim SAR gabungan tiba sekitar pukul 19.00 WITA, namun tidak dapat melakukan pencarian di air karena kondisi berbahaya.

“Di hari pertama kita hanya melakukan pemantauan di pinggir sungai saja. Tidak menurunkan alut (alat utama) apapun,” ujarnya.

Hingga berita ini diturunkan, tim SAR gabungan masih melakukan pencarian menyusuri aliran Sungai Karang Mumus menuju hilir. (*)

Editor: Redaksi