search

Berita

Sungai Karang MumusTenggelam di SungaiSAR Samarinda

Remaja yang Tenggelam di Sungai Karang Mumus Ditemukan Tak Bernyawa

Penulis: Muhammad Riduan
4 jam yang lalu | 0 views
Remaja yang Tenggelam di Sungai Karang Mumus Ditemukan Tak Bernyawa
Korban saat dievakuasi oleh Tim Gabungan. (Ho/Tim SAR)

Samarinda, Presisi.co – Setelah tiga hari dilakukan pencarian, Tim SAR gabungan akhirnya menemukan MF (18), remaja yang dilaporkan hanyut di Sungai Karang Mumus (SKM). Korban ditemukan Sabtu 25 Oktober 2025 dalam kondisi meninggal dunia sekitar 300 meter dari Lokasi Kejadian Perkara (LKP) ke arah hilir.

Sebagaimana Koordinator Pos SAR Samarinda, Mardi Sianturi menyampaikan bahwa korban tersebut pertama kali ditemukan oleh warga di kawasan Jalan Pemuda II, Gang Pandawa, sekitar pukul 09.38 WITA.

“Korban ditemukan warga di kolong rumah, tersangkut di bawahnya. Setelah dilaporkan ke tim SAR gabungan, kami langsung mengevakuasi korban,” jelasnya kepada Presisi.co.

Setelah dievakuasi, keluarga korban meminta agar jenazah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) AWS Samarinda untuk dimandikan, sebelum disemayamkan di rumah duka di kawasan Jalan Damanhuri.

Mardi memastikan, korban yang ditemukan merupakan orang yang sama dengan yang dilaporkan hilang pada Kamis 23 Oktober 2025 sore lalu.

“Kondisi korban ditemukan sudah meninggal dunia. Pakaiannya masih utuh, mengenakan baju putih, dan dipastikan bahwa itu memang korban yang kita cari,” ujarnya.

Dengan ditemukannya korban, operasi pencarian resmi dihentikan oleh tim SAR gabungan. Mardi mengucapkan terima kasih atas kerja keras seluruh unsur yang terlibat dalam pencarian selama tiga hari terakhir.

“Atas nama pimpinan, kami ucapkan terima kasih kepada semua tim yang sudah bekerja penuh dedikasi. Mudah-mudahan ini menjadi ladang amal, dan kita doakan semoga tidak ada lagi musibah serupa,” tuturnya.

Selain itu, Mardi mengimbau masyarakat, terutama anak-anak dan remaja, agar tidak bermain atau beraktivitas di sekitar sungai, terutama saat debit air tinggi.

“Beberapa waktu terakhir cuaca cenderung hujan dan arus sungai cukup deras. Jadi mohon para orang tua mengingatkan anak-anaknya untuk tidak bermain di sungai dulu,” pesannya.

Ia juga menekankan pentingnya menggunakan alat pelampung bagi warga yang bekerja atau beraktivitas di atas air, serta saling mengingatkan satu sama lain untuk mencegah kecelakaan serupa.

“Faktor kelelahan bisa berakibat fatal, meski seseorang mahir berenang. Jadi penting untuk saling peduli dan berhati-hati,” tegasnya.

Kronologi Kejadian

Diketahui, korban MF dilaporkan hanyut pada Kamis 23 Oktober 2025 sore saat mandi di Sungai Karang Mumus bersama kakak dan temannya. Menurut keterangan keluarga, korban sempat diingatkan untuk naik ke darat karena kakaknya hendak berangkat kerja. Namun, korban memilih untuk tetap berenang beberapa saat hingga akhirnya terseret arus.

“Korban terlihat hanyut terbawa arus yang deras. Temannya sempat mencoba menolong tapi tidak berhasil,” terang Mardi.

Pada hari pertama, tim SAR gabungan tiba di lokasi sekitar pukul 19.00 WITA namun belum dapat melakukan pencarian di air karena kondisi arus yang berbahaya. Tim hanya melakukan pemantauan dari tepi sungai dan melanjutkan pencarian pada hari berikutnya dengan penyisiran ke arah hilir.

Pada hari kedua pencarian masih nihil bahkan jarak pencarian hingga 5 kilometer, setelah tiga hari upaya pencarian, korban akhirnya berhasil ditemukan pada Sabtu pagi dalam kondisi meninggal dunia. (*)

Editor: Redaksi