Hubungan Menkeu Purbaya dan Luhut Diduga Memanas, Gegara Sikap Soal Proyek Family Office?
Penulis: Rafika
3 jam yang lalu | 0 views
Kolase Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa dengan Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan. (net)
Presisi.co - Publik dihebohkan dengan isu kerenggangan hubungan antara Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan. Isu ini mencuat setelah keduanya tampak tidak saling tegur sapa selama jeda sebuah rapat di Kompleks Istana Kepresidenan.
Spekulasi publik menduga kerenggangan ini dipicu perbedaan sikap yang cukup tegas terkait proyek ambisius Luhut, yakni rencana mendirikan Family Office (Wealth Management Consulting/WMC) di Indonesia.
Menkeu Purbaya dengan santai menepis spekulasi kerenggangan pribadi. Ia menegaskan hubungannya dengan Luhut baik-baik saja.
Purbaya menjelaskan, kurangnya interaksi mereka murni karena faktor teknis di ruang sidang. Jarak kursi antara dirinya dan Luhut cukup jauh.
"Kan jauh, beda berapa kursi, masak saya 'Pak Luhut, Pak Luhut,' gitu," tutur Purbaya sambil memperagakan gestur layaknya orang berteriak, di Kompleks Istana Negara, Senin, 20 Oktober 2025,
Ia menegaskan hubungannya dengan Luhut baik-baik saja, tidak ada masalah personal maupun profesional.
"Baik hubungan saya sama dia, nggak ada masalah," ujar Purbaya.
Meski demikian, publik mengingat perbedaan sikap keduanya soal proyek Family Office Luhut. Proyek ini bertujuan menarik dana investor kakap global (Ultra High-Net-Worth Individuals/UHNWI).
Beberapa waktu lalu, Menkeu Purbaya memberikan tanggapan tegas. Ia mempersilakan proyek tersebut berlanjut asalkan tidak melibatkan uang negara.
Purbaya mengaku kementeriannya ogah mengalokasikan anggaran untuk proyek tersebut.
"Saya sudah dengar lama isu itu, tapi biar saja. Kalau DEN bisa bangun sendiri, ya bangun saja sendiri. Saya anggarannya nggak akan alihkan ke sana," kata Purbaya kala itu.
Di sisi lain, Luhut optimis proyeknya akan sukses di era Presiden Prabowo Subianto. Bahkan, proyek ini menargetkan beroperasi tahun 2025 dan sudah mendapat masukan dari investor global sekelas Ray Dalio.
Purbaya sendiri sempat mengaku belum sepenuhnya memahami konsep Family Office yang digagas Luhut. (*)