search

Daerah

Dinas PUPR KaltimSerapan AnggaranProgram PrioritasProyek di Kaltim

Baru 27 Persen Anggaran Terserap, Dinas PUPR Kaltim Genjot Proyek Prioritas Hingga Akhir Tahun

Penulis: Akmal Fadhil
3 jam yang lalu | 0 views
Baru 27 Persen Anggaran Terserap, Dinas PUPR Kaltim Genjot Proyek Prioritas Hingga Akhir Tahun
Kadis PUPR Kaltim, Fitra Firnanda saat diwawancarai awak media. (Presisi.co/Akmal)

Samarinda, Presisi.co — Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Kalimantan Timur mencatat realisasi anggaran per Agustus 2025 baru mencapai 27 persen.

Meski terbilang rendah, Kepala Dinas PUPR Kaltim, AM Fitra Firnanda, optimistis serapan akan meningkat menjelang akhir tahun.

Menurut Fitra, realisasi fisik pembangunan sudah mencapai 32 persen. Ia menyebut pelaksanaan lelang yang baru dimulai pada Maret menjadi salah satu faktor keterlambatan serapan anggaran.

“Kita memulai lelang rata-rata di bulan Maret karena adanya masa transisi dan pelantikan pada 20 Februari. Beberapa kegiatan juga mengalami penyesuaian program, sehingga tidak bisa dilakukan lelang dini,” jelasnya, Selasa 26 Agustus 2025.

Meskipun begitu, ia memastikan seluruh proyek strategis masih berjalan sesuai kontrak dan akan terus digenjot hingga akhir tahun.

Rp3,2 Triliun untuk 2025, Fokus Jalan Provinsi dan Konektivitas Mahulu

Untuk tahun anggaran 2025, PUPR Kaltim mendapat alokasi dana sebesar Rp3,2 triliun. Fokus terbesar tetap pada pembangunan dan pemeliharaan jalan provinsi.

Namun, sejumlah jalan non-status yang dinilai penting secara strategis juga tetap dikerjakan, termasuk ruas Tereng–Ujoh Bilang yang menghubungkan Kutai Barat dengan Mahakam Ulu.

“Meski belum berstatus jalan provinsi, tetap kami kerjakan karena penting untuk membuka konektivitas ke Mahulu, bersama dengan Kementerian dan balai,” terang Fitra.

Diketahui, anggaran untuk ruas tersebut mencapai Rp200 miliar tahun ini, dan diproyeksikan Rp160 miliar tahun depan.

Dampak Pemotongan Dana Transfer: Proyek Ring Road dan Jembatan Tertunda

Menanggapi isu pemangkasan dana transfer pusat akibat efisiensi fiskal, Fitra mengatakan pihaknya belum mendapat keputusan resmi karena bukan bagian dari tim anggaran.

Namun, ia membenarkan adanya pengurangan sekitar Rp200 miliar dalam anggaran 2025.

“Kalau program dianggap prioritas tentu tidak akan dipotong. Tapi jika memang harus, kami siap sesuaikan,” ujarnya.

Dampak pemangkasan tersebut, kata dia, membuat beberapa proyek harus ditunda, termasuk pembangunan Ring Road menuju Bandara APT Pranoto dan jembatan di Mahakam Ulu.

“Ring Road ditunda karena masih ada akses jalan lain menuju bandara. Sementara Mahulu lebih mendesak karena akses sangat terbatas, sehingga prioritasnya lebih tinggi,” jelasnya.

Ring Road tersebut, lanjut Fitra, sudah masuk tahap fisik dan bukan lagi dalam tahap perencanaan atau DED (Detail Engineering Design). (*)

Editor: Redaksi