search

Daerah

Dinas PUPR KaltimJalan Muara Badak–BontangProyek Jalan StrategisKalimantan Timur

Progres Rekonstruksi Jalan Muara Badak–Bontang Tak Merata, Satu Paket Ngebut, Dua Seret

Penulis: Akmal Fadhil
4 jam yang lalu | 0 views
Progres Rekonstruksi Jalan Muara Badak–Bontang Tak Merata, Satu Paket Ngebut, Dua Seret
Peta pengerjaan ruas Jalan Muara Badak-Bontang. (Sumber: PUPR Kaltim)

Samarinda, Presisi.co– Proyek rekonstruksi jalan strategis Muara Badak–Bontang senilai ratusan miliar rupiah menghadapi kendala serius di lapangan.

Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi III DPRD Kaltim, terungkap hanya satu dari tiga paket proyek yang mencatatkan progres positif, sementara dua lainnya mengalami keterlambatan signifikan.

RDP yang digelar pada Selasa 16 September di Gedung E DPRD Kaltim, Jalan Teuku Umar, Samarinda, menghadirkan empat kontraktor pelaksana.

Dari pertemuan itu, terkuak sejumlah hambatan teknis dan non-teknis yang menghambat kelancaran pembangunan.

Paket 1: Tertinggal Jauh dari Target

Paket Rekonstruksi Jalan Muara Badak–Batas Bontang 1, yang dikerjakan oleh PT. Libra Putra Pratama dan PT. Hastomulyo Adiprima KSO CV. Reva Jaya Abadi, mencatat progres fisik baru 13,60% dari target seharusnya 30,02%.

Dengan pagu anggaran sebesar Rp 64,67 miliar, deviasi negatif mencapai -16,42%.

Kontraktor melaporkan sejumlah hambatan, antara lain bangunan warga seperti warung dan pagar yang masih berdiri di area proyek, hingga keberadaan utilitas seperti pipa gas Pertamina, pipa PDAM, dan tiang lampu jalan yang belum direlokasi.

“Kami sudah melakukan koordinasi dengan warga dan pihak terkait. Saat ini fokus pengerjaan dilakukan pada area yang tidak terdampak kendala. Kami juga telah menyusun rencana percepatan,” ucap Kadis PUPR Kaltim Fitra Firnanda dalam hasil laporannya.

Paket 2: Jadi Sorotan Positif

Berbeda dengan paket lainnya, Paket 2 yang digarap oleh PT. Imanuel Karya Perkasa justru mencatatkan progres fisik 26,98%, melampaui target awal 20,67%.

Dengan nilai kontrak Rp 36,26 miliar, deviasi positif mencapai +6,31%, menjadikannya satu-satunya proyek dengan kinerja melampaui jadwal.

Namun, proyek ini tak luput dari sorotan. Sebuah video yang beredar pada 7 Agustus 2025 memperlihatkan dugaan penggunaan air asin dalam proses pemasangan batu. Tindak lanjut segera dilakukan melalui rapat evaluasi antara kontraktor, konsultan pengawas, dan pihak pengelola proyek pada 9 Agustus.

“Kami sudah melakukan klarifikasi dan evaluasi di lapangan. Semua kegiatan dikawal ketat oleh tim pengawas,” tambahnya.

Paket 3: Tertahan Distribusi Material dan Cuaca Buruk

Sementara itu, Paket 3 yang dikerjakan oleh PT. Alvi Sinar Abadi juga mengalami deviasi negatif sebesar -3,94%. Dari rencana 23,77%, realisasi fisik baru mencapai 19,82%. Kontraktor berdalih keterlambatan distribusi material akibat gangguan pengiriman tongkang serta genangan air di lokasi akibat cuaca ekstrem menjadi penyebab utama.

Sebagai solusi, kontraktor berkomitmen menambah jam kerja menjadi 12–16 jam per hari dengan sistem dua shift untuk mempercepat progres.

DPRD Minta Penyelesaian Tepat Waktu

Wakil Ketua Komisi III Akhmed Reza Fachlevi menyatakan akan menindaklanjuti hasil RDP dengan kunjungan lapangan ulang.

Tujuannya, mengecek langsung kondisi di lokasi serta memastikan komitmen kontraktor terhadap penyelesaian proyek sebelum tutup tahun.

“Target selesai tetap akhir 2025. Kami ingin memastikan progres di lapangan sesuai dengan yang dilaporkan,” tegasnya.

Proyek rekonstruksi jalan Muara Badak–Bontang sendiri merupakan salah satu bagian penting dari pengembangan infrastruktur konektivitas di Kaltim, terlebih menjelang meningkatnya aktivitas ekonomi seiring dengan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). (*)

Editor: Redaksi