search

Advetorial

dprd kaltimGuntur Jembatan Martadipura 2 Infrastruktur Pedalaman Konektivitas DaerahEkonomi KerakyatanKutai Kartanegarakutai baratProyek Strategis Pemerataan Pembangunan Potensi Daerah AksesibilitasMusrenbang Kaltim Pembangunan Prioritas UMKM Pedalaman

Dorong Konektivitas Hulu, Guntur Desak Lanjutan Proyek Jembatan Martadipura 2

Penulis: Akmal Fadhil
Minggu, 11 Mei 2025 | 20 views
Dorong Konektivitas Hulu, Guntur Desak Lanjutan Proyek Jembatan Martadipura 2
Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Guntur.

Samarinda, Presisi.co - Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Guntur, mendesak percepatan pembangunan Jembatan Martadipura 2 dalam forum Musrenbang Provinsi Kaltim yang digelar di Pendopo Odah Etam.

Ia menilai proyek strategis itu vital untuk membuka konektivitas antarwilayah dan mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan di wilayah pedalaman.

Guntur yang berasal dari daerah pemilihan Kutai Kartanegara menilai lambannya progres proyek ini sebagai hambatan besar bagi pemerataan pembangunan.

Menurutnya, jika infrastruktur tersebut selesai, maka akses dari Kutai Barat menuju Kutai Kartanegara akan menjadi lebih singkat dan efisien.

“Kalau akses itu tembus, pendekat dari Kutai Barat ke Kutai Kartanegara jauh lebih dekat. Masyarakat tidak perlu lagi memutar lewat Samboja atau jalur tengah. Ini kan bisa menghemat waktu dan biaya distribusi,” kata Guntur.

Pria kelahiran 1973 itu menegaskan bahwa proyek Jembatan Martadipura 2 bukan sekadar penghubung fisik, tetapi menjadi tulang punggung penggerak ekonomi lokal di wilayah pedalaman.

Ia menyebutkan, jalur tersebut melewati kawasan kaya potensi yang selama ini terhambat karena keterbatasan infrastruktur.

“Kiri kanan jalan itu penuh potensi. Di sana ada tambak ikan, sawah, kebun, dan UMK. Kalau infrastruktur dibuka, aktivitas ekonomi akan meningkat. Hasil panen dan produksi bisa cepat sampai ke pasar. Itu artinya pendapatan rakyat juga naik,” jelasnya.

Guntur juga mengingatkan bahwa rencana pembangunan jembatan ini bukan hal baru. Proyek tersebut telah lama dirancang sejak era kepemimpinan almarhum Bupati Kutai Kartanegara, Syaukani Hasan Rais, namun hingga kini belum terealisasi secara maksimal.

Ia mendorong Pemerintah Provinsi Kaltim agar menjadikan proyek ini sebagai prioritas dalam rencana pembangunan strategis, terutama mengingat besarnya manfaat jangka panjang bagi konektivitas dan ekonomi daerah.

“Ini bukan proyek untuk gaya-gayaan. Ini soal bagaimana kita membuka isolasi daerah dan memberi peluang yang sama kepada masyarakat pedalaman untuk berkembang,” ujarnya (*)