Ananda: 100 Hari Pemerintahan Rudy-Seno Masih Tahap Konsolidasi, Belum Terlihat Terobosan Konkret
Penulis: Akmal Fadhil
Senin, 26 Mei 2025 | 16 views
Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis.
Samarinda, Presisi.co – Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, Ananda Emira Moeis, menilai 100 hari pertama pemerintahan Gubernur Rudy Mas’ud dan Wakil Gubernur Seno Aji masih berada dalam tahap konsolidasi awal.
Hingga akhir Mei ini, menurutnya, belum tampak langkah konkret yang menunjukkan arah kebijakan yang menonjol.
“Yang terlihat masih sebatas sosialisasi program dan penyusunan dokumen perencanaan. Publik tentu menunggu implementasi nyata di lapangan,” kata Ananda usai rapat kerja bersama Pemprov Kaltim di Gedung E, Senin 26 Mei 2025.
Ananda menyebut penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) menjadi fokus utama pemerintahan baru selama tiga bulan terakhir.
Draf RPJMD tersebut, katanya, telah disampaikan ke DPRD dan akan dibahas lintas fraksi sebelum ditetapkan menjadi peraturan daerah.
“RPJMD ini akan menjadi peta jalan pemerintahan Rudy-Seno lima tahun ke depan. Karena itu, penting untuk dibahas secara serius dan partisipatif,” ujarnya.
Meski memahami bahwa masa 100 hari tidak cukup untuk menilai seluruh kinerja kepala daerah, Ananda menegaskan pentingnya menunjukkan arah kebijakan yang jelas, terutama menyangkut kebutuhan dasar masyarakat.
“Isu pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dasar semestinya bisa mulai disentuh, minimal lewat program quick wins,” kata politisi PDI Perjuangan itu.
Ia menambahkan bahwa masyarakat menaruh ekspektasi tinggi terhadap janji-janji politik yang digaungkan saat kampanye, sehingga pemerintah perlu bergerak cepat agar kepercayaan publik tetap terjaga.
“Pembangunan tidak cukup dengan visi besar. Harus ada langkah-langkah kecil yang cepat dan dirasakan langsung oleh masyarakat,” tegasnya.
Sebagai bagian dari legislatif, Ananda memastikan DPRD akan menjalankan fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan RPJMD dan realisasi program prioritas. Ia juga mendorong Pemprov untuk membuka ruang dialog dan sinergi dengan semua pihak.
“DPRD siap menjadi mitra kritis sekaligus konstruktif, agar lima tahun ke depan benar-benar membawa kemajuan bagi seluruh wilayah Kaltim,” tutupnya. (*)