search

Berita

Susi PudjiastutiRaja Ampattambang Raja AmpatSaveRajaAmpatBahlil

Susi Pudjiastuti Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Perusahaan Tambang di Raja Ampat, Skakmat Bahlil Lahadalia?

Penulis: Rafika
10 jam yang lalu | 0 views
Susi Pudjiastuti Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Perusahaan Tambang di Raja Ampat, Skakmat Bahlil Lahadalia?
Kolase foto Raja Ampat dan Susi Pudjiastuti. (Sumber: Trenggalek Jenggelek)

Presisi.co - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, kembali mencuri perhatian publik setelah memprotes aktivitas pertambangan nikel di wilayah Raja Ampat, Papua Barat Daya.

Lewat platform media sosial X (sebelumnya Twitter), Susi mengkritik kebijakan pemerintah yang dianggap membiarkan kerusakan ekosistem laut oleh perusahaan milik negara. Ia mempertanyakan logika di balik keputusan tersebut.

“Terus karena perusahaan milik Negara boleh merusak Laut milik Negara?,” tulis Susi Pudjiastuti pada unggahan yang kini telah dilihat lebih dari satu juta kali, dikutip pada Sabtu, 7 Juni 2025.

Pernyataan Susi tersebut merupakan tanggapan atas pernyataan Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, yang menyebut hanya PT Gag Nikel yang merupakan anak usaha PT Antam Tbk milik BUMN, yang kini beroperasi di kawasan tersebut.

Namun, dalam unggahan yang sama, Susi juga membeberkan fakta mengejutkan. Ia menambahkan balasan dengan menyampaikan bahwa selain PT Gag Nikel, masih terdapat empat perusahaan tambang swasta yang juga melakukan eksplorasi di pulau-pulau kecil di Raja Ampat

“Dan ternyata ada empat lagi perusahaan tambang swasta. Kalau perusahaan swasta & perusahaan negara boleh merusak lingkungan Raja Ampat yang sudah diakui Dunia keindahannya. Kenapa rakyat tidak boleh menjaga keindahannya? Kenapa?" lanjutnya

Isu ini mencuat setelah Greenpeace Indonesia merilis laporan yang mengungkap dampak serius pertambangan terhadap sejumlah pulau kecil seperti Gag, Kawe, Manuran, dan dua pulau lainnya di Raja Ampat.

Laporan tersebut menyebutkan bahwa lebih dari 500 hektare hutan hujan tropis telah terdampak akibat aktivitas tambang.

Kerusakan ini dikhawatirkan bisa memengaruhi kelangsungan hidup sekitar 75 persen terumbu karang terbaik di dunia yang berada di kawasan tersebut. Padahal, Raja Ampat selama ini diakui sebagai surga biodiversitas laut global.

Greenpeace memperingatkan eksploitasi sumber daya di kawasan bernilai ekologis tinggi itu merupakan ancaman besar, tidak hanya bagi Indonesia, tapi juga bagi ekosistem laut dunia.

Susi Pudjiastuti bahkan secara terbuka meminta Presiden Prabowo Subianto untuk segera menghentikan seluruh aktivitas tambang di Raja Ampat.

Dalam unggahan sebelumnya, ia menyampaikan, “Yth. Bapak Presiden @prabowo @Gerindra mohon dengan sangat, hentikan penambangan di Raja Ampat ini. Salam hormat. Sebaiknya hentikan selamanya.” (*)

Editor: Redaksi