search

Berita

Sri MulyaniBeasiswa KIPKIPEfisiensi anggaranKIP efisiensi anggaranKemendiktisaintek

Menkeu Sri Mulyani Blak-blakkan Nasib Mahasiswa Penerima KIP Imbas Efisiensi Anggaran, Terancam Putus Kuliah?

Penulis: Rafika
Jumat, 14 Februari 2025 | 664 views
Menkeu Sri Mulyani Blak-blakkan Nasib Mahasiswa Penerima KIP Imbas Efisiensi Anggaran, Terancam Putus Kuliah?
Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Instagram/@kemenkeuri)

Presisi.co - Isu beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) ikut terdampak kebijakan pemangkasan anggaran Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Diktisaintek) tengah kencang berembus.

Diketahui, pemerintah tengah gencar-gencarnya memangkas anggaran kementerian atau lembaga usai terbitnya kebijakan efisiensi anggaran yang ditetapkan pemerintah lewat Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025.

Namun, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menegaskan anggaran yang dialokasikan untuk program beasiswa KIP tetap utuh dan tidak akan mengalami pemotongan sama sekali meskipun pemerintah menerapkan kebijakan efisiensi anggaran. 

"Mengenai berita munculnya terkait beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP), kami tegaskan bahwa beasiswa Kartu Indonesia Pintar tidak dilakukan pemotongan atau pengurangan," kata Sri Mulyani dalam konferensi persnya di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/2/2025), dilansir dari Suara.com.

Ia juga mengungkapkan bahwa jumlah mahasiswa penerima beasiswa KIP untuk tahun anggaran 2025 mencapai 1.040.192 orang, dengan total anggaran sebesar Rp14,698 triliun.

"Jumlah anggaran untuk beasiswa Kartu Indonesia Pintar untuk 1.040.192 mahasiswa tersebut adalah sebesar 14.698.000.000 rupiah (triliun)," katanya.

"Anggaran tersebut tidak terkena pemotongan dan tidak dikurangi," sambungnya.

Sri Mulyani menjamin seluruh mahasiswa yang saat ini menerima beasiswa KIP dapat melanjutkan pendidikan mereka tanpa kendala.

"Sementara itu, beasiswa lain yang sedang berjalan yaitu 40.030 beasiswa penerima LPDP, Kemendikti Saintek yaitu beasiswa pendidikan Indonesia, dan beasiswa Indonesia Bangkit di bawah Kementerian Agama juga tetap berjalan sesuai dengan kontrak beasiswa yang sudah dilakukan," pungkasnya.

Sebelumnya, beredar kabar bahwa pemangkasan anggaran yang diterapkan pemerintah berdampak pada pendanaan beasiswa dan bantuan KIP Kuliah di Kemendiktisaintek. Informasi ini memicu kritik warganet di media sosial.

Unggahan yang beredar menyebutkan bahwa pagu awal anggaran KIP Kuliah sebesar Rp14,698 triliun dikurangi menjadi Rp1,310 triliun. Selain itu, Beasiswa Pendidikan Indonesia mengalami pemotongan dari Rp194 miliar menjadi Rp19,47 miliar, sementara Beasiswa ADIK turun dari Rp213 miliar menjadi Rp21,3 miliar.

Kabar tersebut juga menyebutkan bahwa akibat efisiensi ini, sekitar 663.821 dari 844.174 mahasiswa penerima KIP terancam tidak mendapat dana pada 2025 sehingga berpotensi menyebabkan mereka putus kuliah.

Bahkan, 12 penerima Beasiswa Pendidikan Indonesia untuk jenjang S3 di luar negeri disebut-sebut berpotensi terlantar di luar negeri. (*)

Editor: Rafika