Waduh! Deddy Corbuzier Bisa Kena Hukuman Militer Imbas Semprot Siswa yang Protes Menu MBG
Penulis: Rafika
1 hari yang lalu | 104 views
Presisi.co - Presenter Deddy Corbuzier berpotensi menghadapi hukuman militer karena memprotes anak-anak yang mengeluhkan menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Diketahui, suami Sabrina Chairunnisa itu merupakan militer aktif TNI AD dengan pangkat Letkol Tituler.
Hal ini disampaikan oleh anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin. Menurutnya, Deddy Corbuzier bisa menghadapi hukuman disiplin militer.
Dalam peraturan hukum disiplin militer, setiap anggota militer diharuskan untuk menjaga norma, etika, dan kehormatan prajurit, serta menghindari segala pikiran, ucapan, tindakan, atau perilaku yang dapat merusak reputasi TNI.
"Sesuai aturan perundang undangan yang berlaku, prajurit tituler dapat di kenakan hukum disiplin militer, bahkan berlaku padanya hukum pidana militer," kata Hasanuddin di Jakarta, Minggu (26/1/2025).
Ia menjelaskan bahwa setiap prajurit TNI harus mematuhi delapan kewajiban, salah satunya adalah menunjukkan sikap ramah kepada masyarakat dan memastikan tidak ada tindakan yang dapat menakut-nakuti atau menyakiti perasaan rakyat.
"Ucapan dan sikap saudara Deddy sudah dapat dikategorikan sebagai pelanggaran disiplin tentara. Padanya sudah dapat diberikan hukuman disiplin oleh ankum (atasan yang berhak menghukum) sesuai prosedur yang berlaku," kata dia, dilansir dari Suara.com.
Sebelumnya, Deddy Corbuzier mengkritik anak-anak yang mengomentari ayam dari program MBG kurang enak. Ia kemudian membandingkan dengan anaknya, Azka, yang akan dipukul jika menyebut makanan tidak enak.
"Masalah makan siang bergizi gratis ada anak ngomong ayamnya kurang enak. Kurang enak pala lu pea. Anak saya Azka dari dulu ikut saya syuting makan box. Dan kalau dia ngomong sama saya, pah enggak enak, aku mau yang lain, saya tabok. Tanya anaknya, saya tabok," tegas Deddy Corbuzier.
Polemik terseubt turut mendapat sorotan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). KPAI mengingatkan bahwa setiap pihak perlu memahami dan menghargai perasaan anak. Sebab, tanpa disadari, tekanan psikologis bisa muncul dan berdampak pada tumbuh kembang mereka.
Dalam pernyataannya di laman resmi, KPAI menegaskan bahwa keluhan anak-anak terkait program MBG merupakan bagian dari pengawasan yang bisa menjadi fondasi bagi lahirnya generasi unggul.
Jika ditanggapi dengan bijak dan responsif, suara mereka justru dapat menjadi kekuatan dalam membangun masa depan yang lebih baik. (*)