Warisan Infrastruktur Awang Faroek Ishak: Dari Tol Balsam hingga Bandara APT Pranoto
Penulis: Giovanni Gilbert Anras
10 jam yang lalu | 51 views
Samarinda, Presisi.co - Awang Faroek Ishak memang layak disebut sebagai bapak pembangunan. Dua periode memimpin Kalimantan Timur (Kaltim) banyak hal yang sudah ia wariskan untuk masyrakat di Benua Etam.
Salah satu pencapaian terbesarnya adalah proyek pembangunan tol Samarinda Balikpapan. Tol tersebut menjadi tol pertama di Kalimantan yang mulai beroperasi pada tahun 2019.
Infrastruktur yang bernilai mencapai Rp 9,9 triliun itu, dibangun dengan jarak sepanjang 97,27 km dan terbagi menjadi 5 seksi.
Seksi 1 Karang Joang Samboja sepanjang 21,66 km, Seksi 2 Samboja Muara Jawa sepanjang 30,98 km, Seksi 3 Muara Jawa Palaran sepanjang 17,30 km, Seksi 4 Palaran SS Mahkota Il sepanjang 16,59 km, dan Seksi 5 Manggar Karang Joang sepanjang 10,74 km.
Proyek ini tidak hanya meningkatkan konektivitas di Kaltim. Tapi, tol ini juga memangkas waktu tempuh antara Balikpapan dan Samarinda dari 3-4 jam menjadi 1,5-2 jam. Dampak lainnya, yakni mempercepat pertumbuhan ekonomi dengan mengurangi biaya logistik.
Selain itu, Awang Faroek juga memimpin pembangunan Bandara Internasional APT Pranoto di Samarinda, yang kini menjadi salah satu pintu gerbang utama bagi mobilitas udara di Kalimantan.
Bandara Sungai Siring, nama lainnya, beroperasi pada 24 Mei 2018 dibangun untuk menggantikan bandara sebelumnya, yakni Bandara Temindung yang sudah tidak dapat dikembangkan.
Bandara ini mempunyai area seluas 470 hektar yang dapat menampung 1,5 juta penumpang per tahunnya.
Dengan memiliki empat gerbang naik serta empat gerbang jembatan jet. Semua jembatan jet mampu menangani Airbus A320.
Selain itu, ada berbagai maskapai yang ditawarkan di bandara ini. Yakni, Batik Air, Citylink, Super Air Jet, Susi Air, dan Wings Air dengan beberapa rute yang dimiliki masing-masing maskapai.
Proyek lainnya yang tidak kalah penting adalah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) di Kalimantan Timur yang dibangun pada tahun 2019 diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi regional dan pusat investasi yang menjanjikan.
KEK MBTK atau yang biasa dikenal KEK Maloy adalah pelabuhan logistik bertaraf internasional yang berada di Kutai Timur, Kalimantan Timur. Seperti halnya Tol Balsam, KEK Maloy adalah proyek warisan eks gubernur Awang Faroek Ishak.
Meskipun menghadapi tantangan besar, KEK Maloy mencerminkan visi besar Awang Faroek untuk menjadikan Kalimantan Timur sebagai pusat logistik internasional.
Namun, dibalik pencapaiannya tersebut tidak menutup kemungkinan terhadap beberapa proyek infrastruktur yang mangkrak. Seperti, Jembatan Mahakam Kota (Mahkota) IV atau biasa disebut Jembatan Kembar yang setelah tujuh tahun menanti akhirnya bisa dilintasi warga.
Jembatan Mahakam IV mulai dibangun pada 2012 dengan skema pembiayaan kontrak tahun jamak atau multi-year contract. Total anggaran Rp 640 miliar lebih.
Duit setengah triliun itu berasal dari dana APBD Kaltim. Detailnya, anggaran jalan pendekat dari sisi Samarinda Kota senilai Rp 227,7 miliar dengan panjang 502,4 meter. Sementara, bentang utama mencapai 400 meter punya nilai proyek sebesar Rp 184,2 miliar.
Lalu dari sisi Samarinda Seberang menghabiskan duit sebanyak Rp228,8 miliar. Panjang jalurnya 386,65 meter.
Lalu, ada proyek pembangunan Jembatan Sei Nibung di Kutai Timur yang sudah terbengkalai selama sembilan tahun. Bahkan, sampai beralih masa kepemimpinan, mulai dari Awang Faroek, Isran Noor, sampai Akmal Malik (Pj Gubernur).
Jembatan Sei Nibung sepanjang 150 meter itu merupakan jembatan yang menghubungkan dua desa yang ada di Kutai Timur (Kutim). Yakni Desa Kadungan Jaya, Kecamatan Kaubun dan Desa Pelawan, Kecamatan Sangkulirang.
Pada Minggu, 22 Desember 2024 malam, Awang Faroek Ishak menghembuskan nafas terakhirnya dan menutup usianya yang ke-76 tahun di RSUD Kanujoso Djatiwibowo sekitar pukul 21.00 WITA.
Berkat kerja keras serta pembangunan yang dapat mendorong Kaltim lebih maju di masa kepemimpinannya maupun kedepan, Awang Faroek menerima penghargaan sebagai Tokoh Pembangunan dalam rangka peringatan Hut-ke 67 Provinsi Kalimantan Timur. (*)