search

Daerah

BPBD KaltimMoU Risiko BencanaPemprov Kaltim Agustianur

BPBD Kaltim Gandeng Lintas Sektor untuk Tingkatkan Penanganan Bencana

Penulis: Redaksi Presisi
3 jam yang lalu | 0 views
BPBD Kaltim Gandeng Lintas Sektor untuk Tingkatkan Penanganan Bencana
Penandatanganan MOU untuk pengurangan risiko bencana alam. (Presisi.co/Gio)

Samarinda, Presisi.co – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Timur melaksanakan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan sejumlah lembaga lintas sektor pada Jumat, 29 November 2024.

Acara yang berlangsung di salah satu hotel di Samarinda ini dihadiri oleh perwakilan BMKG, PMI, perguruan tinggi, hingga berbagai organisasi non-pemerintah (NGO) terkait.

Ketua Pelaksana kegiatan, Ivan Ramdhany menyatakan, langkah ini bertujuan memperkuat koordinasi dan efektivitas dalam pengurangan risiko bencana di wilayah Kalimantan Timur.

“Ini penting, mengingat Kalimantan Timur memiliki berbagai potensi bencana yang harus diantisipasi secara serius,” kata Ivan.

Di tempat yang sama, Kepala Pelaksana BPBD Kalimantan Timur, Agustianur menegaskan penanganan bencana tidak bisa dilakukan sendirian. Sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan dinilai esensial untuk memperkuat langkah mitigasi dan respons bencana.

“Kerjasama ini menjadi langkah penting bagi BPBD. Kami tidak mungkin bekerja sendiri. Dukungan dari berbagai pihak yang memiliki kepedulian tinggi terhadap kemanusiaan sangat kami butuhkan,” ujar Agustianur.

Melalui penandatanganan MoU ini, BPBD Kalimantan Timur berharap tercipta sinergi yang lebih baik dalam menciptakan daerah yang tangguh dan siap menghadapi segala potensi bencana, mulai dari banjir, tanah longsor, hingga kebakaran hutan dan lahan.

“Dengan adanya kesepakatan ini, kami yakin langkah penanggulangan bencana di Kalimantan Timur dapat dilakukan secara lebih terorganisir dan terkoordinasi,” tambahnya.

Kerjasama ini mencakup berbagai aspek, termasuk peningkatan kapasitas sumber daya manusia, penguatan sistem peringatan dini, dan penyediaan bantuan kemanusiaan yang lebih efektif. Hal ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam menekan dampak bencana terhadap masyarakat. (*)

Editor: Redaksi