search

Daerah

Pendapat PengamatPilgub KaltimIsran-HadiRudy-Seno

Pemilih Makin Selektif, Paslon yang Bertarung di Pilgub Kaltim Disarankan Pengmat Fokus pada Hal Ini

Penulis: Giovanni Gilbert Anras
1 jam yang lalu | 0 views
Pemilih Makin Selektif, Paslon yang Bertarung di Pilgub Kaltim Disarankan Pengmat Fokus pada Hal Ini
Dua kandidat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang akan bertarung di Pemilihan Gubernur Kalimantan Timur. (Presisi.co/Gio)

Samarinda, Presisi.co - Iman Surya, pengamat politik dari Universitas Mulawarman, mengungkapkan pemaknaan angka pada nomor urut pasangan calon (paslon) dalam pemilu tidak signifikan mempengaruhi pilihan pemilih.

"Kita bisa lihat dari beberapa dimensi, angka satu maupun dua. Angka satu biasanya, bermakna pemenang atau the winner dan angka dua biasnya dimaknai dengan sebagai penerus dari diskusi santai dengan masyarakat," ucap Iman Surya.

Menurutnya, meski ada yang mengaitkan nomor urut tertentu dengan makna filosofis, seperti nomor 1 sebagai lambang pemenang dan nomor 2 sebagai penerus, hal ini tidak terlalu berpengaruh pada pemilih saat ini.

Iman menjelaskan bahwa pemilih saat ini lebih fokus pada program kerja yang diusung oleh para kandidat daripada simbol-simbol seperti angka.

"Publik sekarang lebih memperhatikan program kerja yang terukur dan dapat dilaksanakan oleh pasangan tersebut. Beda dengan masyarakat dulu," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa pemaknaan simbolik ini mungkin relevan bagi generasi sebelumnya, yang terbiasa dengan nomor-nomor partai saat Orde Baru.

"Zaman dulu kan orang ingatnya PPP itu nomor 1, Golkar 2 dan PDI-P 3. Karena mereka merupakan pemilih fanatik. Beda dengan sekarang, yang tidak memiliki itu, jelasnya.

Lebih lanjut, Iman menyoroti bagaimana generasi milenial saat ini lebih tertarik pada program yang berpihak pada mereka, seperti digitalisasi dan kewirausahaan. Ia menilai bahwa keberpihakan terhadap isu-isu digital dan startup akan menjadi faktor penentu bagi pemilih muda dalam menentukan pilihan mereka.

"Hari ini, pemilih sangat selektif, terutama dalam konteks demokrasi yang semakin terbuka dan terhubung secara digital," katanya.

Iman menyimpulkan bahwa tantangan terbesar bagi pasangan calon gubernur adalah bagaimana mereka mampu menghadirkan program-program yang relevan dengan kebutuhan generasi muda. Terutama dalam hal digitalisasi dan kewirausahaan, yang dapat memiliki dampak nyata pada masa depan generasi muda. (*)

Editor: Redaksi