Peluang Kotak Kosong Lenyap, Pilgub Kaltim bakal Lebih Kompetitif
Penulis: Giovanni Gilbert Anras
Kamis, 15 Agustus 2024 | 546 views
Samarinda, Presisi.co – Dukungan dari PDI Perjuangan dan Partai Demokrat kepada pasangan petahana Isran Noor dan Hadi Mulyadi diyakini memperkuat demokrasi dalam Pilgub Kaltim 2024. Langkah ini dianggap menghindari kemungkinan kotak kosong, membuat kontestasi politik di Benua Etam lebih kompetitif dan sehat.
Pengamat politik dari Universitas Mulawarman, Budiman Chosiah, menilai dukungan dua partai besar ini sebagai langkah strategis yang memperkuat demokrasi.
"Demokrasi di Kaltim bisa berjalan lebih sehat dan kompetitif," ujar Budiman.
Budiman juga mengingatkan bahwa persaingan di wilayah strategis seperti Kukar, Samarinda, dan Balikpapan akan menjadi kunci.
"Pertarungan paling menarik akan terjadi di Samarinda. Mengingat basis massa yang kuat dari para kandidat. Seperti Hadi Mulyadi dan Isran Noor yang memiliki keterikatan dengan penduduk asli Kutai Kartanegara," jelasnya.
Lebih lanjut, Budiman menyoroti pentingnya berkoalisi dengan figur-figur kuat di daerah tersebut. Misalnya, Wali Kota Andi Harun yang memiliki pengaruh signifikan di Samarinda, berkat dukungan Partai Gerindra.
"Siapa yang bisa berpaket dengan Andi Harun, maka peluang untuk menang di Samarinda sangat tinggi," tambah Budiman.
Selain Samarinda, potensi kemenangan juga ditentukan oleh kemampuan para calon untuk membangun koalisi di daerah lain. Misalnya Bontang dan Kutai Timur.
"Di Bontang, siapa yang bisa berkoalisi dengan Neni akan memiliki potensi besar untuk menang. Begitu pula di Kutai Timur dengan Ardiansyah yang saat ini memiliki survei tinggi," terang Budiman.
Menariknya, Budiman juga menyebut, faktor geopolitik dan kedaerahan akan sangat menentukan hasil akhir Pilgub.
"Pertarungan ini adalah pertarungan geopolitik wilayah. Siapa yang bisa memanfaatkan calon dengan potensi suara tinggi di daerah tersebut akan memenangkan kontestasi," ujarnya.
Budiman juga berpendapat, meski Rudy Mas’ud memperoleh ratusan ribu suara pada pemilihan legislatif (pileg) 2024 lalu, hal tersebut tidak memiliki korelasi positif dengan Pilgub.
"Ini adalah pertarungan figur, bukan semata-mata suara partai," tegasnya.
Dalam konteks ini, Budiman juga melihat potensi terpecahnya koalisi Rudy Mas’ud dengan Isran Noor.
"Kemungkinan perpecahan sangat besar, terutama dari sisi individu-individu dalam partai. Mereka bisa saja mendukung calon lain," katanya.
Budiman menekankan, Pilgub kali ini akan menjadi momen penting bagi PDIP dan Demokrat untuk membangun citra sebagai penyelamat demokrasi di Kaltim.
"Ini adalah momen bagi Demokrat dan PDIP untuk tetap eksis dan bertahan di Kaltim," pungkasnya.
Dalam sebuah kesempatan, Isran Noor menyatakan keyakinannya untuk meraih kemenangan dengan target perolehan suara di atas 70 persen dalam Pilkada 2024 mendatang.
“Kami optimis bisa memenangkan more than 70 persen suara di Pilkada nanti," kata Isran.
Sayangnya, hingga berita ini terbit, Presisi.co telah menghubungi sejumlah pemangku kepentingan di jajaran DPD PDI Perjuangan. Namun, belum menuai respons.
Di sisi lain, Wakil Ketua DPD Golkar Kaltim, Sudarno, optimis dengan peluang kemenangan paslon yang diusung Golkar, yakni Rudy Mas'ud dan Seno Aji.
“Semua komponen masyarakat akan kita rekrut untuk bersama-sama memenangkan Pilkada. Pemilih-pemilih rasional dan kepingin punya masa depan yang baik akan kita ajak membangun komitmen,” ucap Sudarno.
“Balikpapan kita menangkan, Samarinda kita menangkan, Kukar kita menangkan. Semua harus kita menangkan,” tambahnya. (*)