Edi Damansyah Upayakan Desa Maju dan Mandiri di Kukar pada 2025
Penulis: Giovanni Gilbert Anras
Rabu, 24 Juli 2024 | 268 views
Kutai Kartanegara, Presisi.co - Bupati Kutai Kartanegara, Edi Damansyah, memberikan arahan dalam Lokakarya Pemutakhiran Hasil Pendataan Indeks Desa Membangun (IDM) tahun 2024 yang berlangsung di Ballroom Hotel Grand Elty Singgasana pada hari Senin (21/7/2024).
Lokakarya yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar ini melibatkan tenaga ahli P3MD, gugus tugas pendamping desa Kukar Idaman, Pendekar Idaman, para pendamping desa, camat, aparaturnya, serta OPD terkait.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Edi Damansyah menjelaskan bahwa IDM terdiri dari lima tingkatan: desa mandiri, desa maju, desa berkembang, desa tertinggal, dan desa sangat tertinggal. Hingga tahun 2023, Kukar memiliki 76 desa dengan status Desa Mandiri, 69 desa dengan status Desa Maju, dan 48 desa dengan status Desa Berkembang. Sementara itu, desa dengan status Sangat Tertinggal dan Tertinggal sudah tidak ada lagi setelah terentaskan pada tahun 2020 dan 2022.
“Pemutakhiran IDM dilaksanakan setiap tahun untuk menjadi bahan perencanaan di desa termasuk Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Pusat. Hal ini sangat tergantung dari skala prioritas yang menjadi rekomendasi dari Pengelola IDM secara nasional melalui Kementerian Desa PDTT," kata Edi.
Edi menekankan bahwa data IDM digunakan sebagai bahan evaluasi untuk perencanaan dan penganggaran oleh pemerintah pusat, daerah, dan desa sesuai kewenangannya. Ini bertujuan untuk mengatasi kekurangan akses yang diperlukan oleh warga desa di berbagai bidang.
Bupati juga menghimbau semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang berkaitan dengan pemenuhan akses pelayanan pemerintah daerah untuk menggunakan IDM sebagai rujukan dalam perencanaan dan penganggaran mereka.
"IDM sangat bermanfaat sebagai panduan bagi pemerintah kabupaten, dinas, badan terkait, serta pemerintah desa dalam merencanakan dan menganggarkan untuk menuntaskan pemenuhan akses warga terhadap kebutuhan yang belum terpenuhi," ujarnya.
Edi berharap Lokakarya ini dapat memperkuat komitmen seluruh pemangku kepentingan dari tingkat kabupaten hingga desa untuk bersinergi dalam memberikan akses yang luas kepada masyarakat desa dalam pelayanan dasar dan publik di bidang sosial, ekonomi, dan lingkungan, guna mewujudkan desa mandiri di seluruh Kabupaten Kutai Kartanegara.
Kepala DPMD, Arianto menambahkan bahwa saat ini tidak ada lagi desa tertinggal atau sangat tertinggal di Kukar. Status desa di Kukar kini hanya terdiri dari desa berkembang, maju, dan mandiri. Berdasarkan hasil pleno tim di kecamatan untuk tahun 2024, dari 193 desa di Kukar, terdapat 87 desa mandiri, 83 desa maju, dan 23 desa berkembang.
"Target tahun 2025 adalah mendorong 8 desa menjadi mandiri dan 10 desa menjadi maju, sehingga di tahun 2025 status desa di Kukar hanya ada dua kategori, yaitu desa maju dan mandiri," ungkap Arianto. (*)