Tegas, Bupati Kukar Ingatkan Kepala OPD Jangan Terlalu Banyak Dinas Luar
Penulis: Redaksi Presisi
Selasa, 14 Mei 2024 | 117 views
Kutai Kartanegara, Presisi.co - Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah menyampaikan apresiasinya atas pencapaian 76 desa di wilayahnya yang masuk dalam kategori desa mandiri. Hal ini disampaikan Edi saat apel pencanangan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke-21 tingkat kabupaten di Kecamatan Kembang Janggut, Kukar, Selasa (14/5/2024).
"Saya sampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada kepala desa, dari 193 desa yang ada di Kutai Kartanegara, 76 desa termasuk kategori desa mandiri," kata Edi kepada wartawan.
Menurut Edi, pencapaian ini tak terlepas dari kerja keras para kepala desa yang mampu memaksimalkan potensi wilayahnya. Alhasil, kesejahteraan masyarakat serta pembangunan desa dapat meningkat.
"Sangat luar biasa komitmen kepala desa dalam rangka penyelenggaraan dan pembangunan di wilayah desanya," ungkapnya.
Ia mencontohkan Kecamatan Kembang Janggut sebagai salah satu desa dengan potensi besar. Pemberdayaan rumah warga menjadi penginapan wisata, misalnya, terbukti mampu meningkatkan pendapatan desa dan berkontribusi pada APBD.
"Saya dapat informasi penginapan-penginapan di Kembang Janggut penuh bahkan ada tamu yang tidur di masjid dan di langgar," terangnya.
Pada kesempatan ini, ia juga mengingatkan kepada para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar tidak terlalu banyak melakukan dinas luar. Dengan demikian, anggarannya dapat dialihkan untuk hal-hal lain yang membawa banyak manfaat kepada masyarakat.
"Hal ini yang selalu saya ingatkan kepada kepala dinas, jangan terlalu banyak melakukan kegiatan di luar Kutai Kartanegara, supaya uang APBD kita beredar di wilayah kita dan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah kita sendiri," imbuhnya.
Kegiatan BBGRM sendiri diikuti 30 kepala desa se-Kukar. Selain hadir memimpin dalam kesempatan itu, Bupati turut memberikan penghargaan dan bantuan laptop kepada kepala desa yang sudah menjadikan status desa mereka menjadi desa mandiri. (*)