search

Advetorial

edi damansyahKukar Idaman

Resmikan Peluncuran SIPDokTer, Bupati Kukar Ingatkan RS Harus Menjunjung Standar Pelayanan Publik

Penulis: Redaksi Presisi
Rabu, 22 Mei 2024 | 343 views
Resmikan Peluncuran SIPDokTer, Bupati Kukar Ingatkan RS Harus Menjunjung Standar Pelayanan Publik
Bupati Kutai Kartanegara, Edi Damansyah saat Meresmikan Aplikasi SIPDokTer (Ist)

Kutai Kartanegara, Presisi.co - Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, meresmikan peluncuran  aplikasi Sistem Informasi Pelayanan Dokter Terintegrasi (SIPDokTer) RSUD Aji Muhammad Parikesit Kutai Kartanegara (Kukar). Aplikasi ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja medis dan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan rumah sakit.


Peluncuran ini diresmikan langsung oleh Bupati Kukar Edi Damansyah yang di Ruang Auditorium Gedung Merak Lantai III RSUD Parikesit pada Rabu (22/5/2024).


Dalam sambutannya, Bupati Edi mengatakan rumah sakit berperan penting sebagai institusi pelayanan kesehatan yang mengemban tanggung jawab untuk menyediakan layanan publik bagi masyarakat.


Oleh sebab itu, rumah sakit harus menjunjung tinggi standar pelayanan publik. Ketika melayani pasien, rumah sakit harus memiliki bentuk standar pelayanan yang menjadi pedoman pelayanan dan indikator pelaksanaan pelayanan publik yang dilakukan dalam upaya meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan.

Dalam rangka mewujudkan perbaikan berkelanjutan, Edi Damansyah optimis bahwa RSUD Aji Muhammad Parikesit terus berbenah diri melalui inovasi dan pemanfaatan teknologi informasi. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan tata kelola klinis dan tata kelola manajemen, sehingga target kinerja yang ditetapkan dapat dicapai dengan lebih cepat dan efisien.

Meskipun demikian, Edi mengakui bahwa masih terdapat beberapa kendala dalam mencapai beberapa indikator yang telah ditetapkan bagi rumah sakit, seperti Standar Pelayanan Minimal (SPM), Indikator Mutu Nasional (IMN), dan Indikator Mutu Prioritas (IMP).

Untuk mengatasinya, RSUD Aji Muhammad Parikesit telah melakukan inovasi berupa perbaikan sistem, yang diharapkan dapat meningkatkan dan mengukur kinerja para tenaga medis secara lebih efektif. Salah satu contohnya adalah penerapan Sistem Informasi Pelayanan Dokter Terintegrasi (SIPDokTer). Edi sangat mengapresiasi upaya perbaikan yang dilakukan ini. 

“Harapan saya dengan inovasi ini maka indikator penting yang selama ini sulit dicapai akan terjadi peningkatan dan yang lebih utama adalah adanya peningkatan kepuasan masyarakat terhadap mutu pelayanan publik rumah sakit," imbuhnya.


Edi juga menyampaikan selamat dan ucapan terimakasih serta penghargaan bagi seluruh jajaran RSUD Aji Muhammad Parikesit atas inisiasi inovasi ini.


Tak lupa pula ia berterima kasih kepada Puslatbang KDOD RI yang juga memberi ruang bagi para peserta Diklat PKA sehingga muncul ide cemerlang dari peserta yang sangat membantu pemecahan masalah birokrasi serta membuka peluang inovasi yang seluas-luasnya serta meningkatkan soliditas teamworks internal institusi.


Hal ini penting menurut Edi karena membuat project perubahan tidak bisa dilakukan sendirian, Tantangan akan dihadapi oleh reformer dr. Santi Rini, Sp.BA dan mentor dr. Martina Yulianti, Sp.PD agar inovasi SIPDokTer yang sangat baik ini dapat terus dilanjutkan dan diperluas dalam milestone beberapa tahun ke depan.


Edi berharap agar inovasi SIPDokTer ini dapat membawa pada transformasi budaya serta berkontribusi pada peningkatan kinerja para dokter spesialis sehingga Indikator Kinerja Unit, Indikator Kinerja Individu SPM, INM, IMP dapat dicapai dan ditingkatkan. Selain itu dan yang lebih penting adalah peningkatan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang dilakukan oleh rumah sakit.


”Lakukan peningkatan kapasitas bagi tenaga kesehatan yang menggunakan aplikasi tersebut dan terus lakukan upaya monitoring secara periodik terhadap pemanfaatan aplikasi sehingga betul-betul dirasakan manfaatnya," tuturnya.


Di akhir, tak lupa ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh stakeholder yang telah bersinergi, bekerjasama dan berkontribusi dalam pembangunan bidang kesehatan dan hal positif ini dapat terus dijaga dan ditingkatkan.


“Hal ini penting karena pembangunan kesehatan di Kutai Kartanegara pada hakikatnya adalah pembangunan sumber daya manusia Kutai Kartanegara dan sumber daya manusia adalah modal dasar dalam pembangunan," pungkasnya. (*)