Sambut Perpindahan IKN, Kecamatan Samboja Barat Fokus Kembangkan Sektor Pertanian dan SDM
Penulis: Redaksi Presisi
Kamis, 19 Oktober 2023 | 710 views
Tenggarong, Presisi.co - Dalam rangka menyambut perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ke Kalimantan Timur (Kaltim), Pemerintah Kecamatan Samboja Barat memusatkan perhatiannya untuk mengembangkan sektor pertanian secara besar-besaran di wilayahnya.
Hal ini dilakukan guna merealisasikan ambisi menjadikan Kutai Karanegara (Kukar) sebagai lumbung pangan bagi Kaltim dan IKN. Terlebih, upaya peningkatan ketahanan pangan tentu menjadi prioritas Kecamatan Samboja Barat mengingat nantinya jutaan penduduk akan berbondong-bondong datang ke IKN.
Tak hanya sektor pertanian, Pemerintah Kecamatan Samboja Barat juga terus mengupayakan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM). Dengan harapan, warga dari Kecamatan Samboja Barat nantinya memiliki daya saing yang kuat di tengah ketatnya persaingan saat IKN resmi dipindahkan.
Camat Samboja Barat, Burhanuddin, mengaku kerap berdialog dengan Direktur Ketahanan Pangan Otorita IKN. Dengan fokus pembahasan yang mencakup pengembangan sektor pertanian, hingga pembenahan kualitas SDM.
“Kami terus menyiapkan warga kami yang tergabung di Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) ini bisa berkembang,” kata Burhanuddin, Kamis (19/10/2023).
Lebih lanjut, Burhanuddin menyoroti potensi produksi timun di Penajam Paser Utara (PPU) ang cukup menjanjikan. Bagaimana tidak, dalam waktu satu bulan, petani di wilayah ini dapat menghasilkan pendapatan sekitar Rp100 juta. Selain itu, produksi dari Kampung Lengkeng dan estate hidroponik juga sudah mendukung kebutuhan di Balikpapan.
Terakhir, Burhanuddin juga menyoroti peran penting Samboja Barat sebagai pilar ketahanan pangan. Dalam kerjasama ini, Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kukar juga telah meluncurkan penelitian analisis sosial ekonomi masyarakat di bidang perkebunan, pertanian, dan kelautan.
“Ini memang kami dorong untuk membantu pengembangan sektor pertanian dalam arti luas. Karena kami masih terhambat di pengembangan dan pendekatan SDM yang terbatas,” tutup Burhanuddin. (Adv)