search

Advetorial

stunting samarindapemkot samarindaRusmadiMenko PMK

Rusmadi Andalkan Pro Bebaya dan Konsistensi Tenaga Pendamping untuk Menurunkan Kasus Stunting

Penulis: Nelly Agustina
Kamis, 16 Maret 2023 | 762 views
Rusmadi Andalkan Pro Bebaya dan Konsistensi Tenaga Pendamping untuk Menurunkan Kasus Stunting
Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi saat Roadshow Daring Bersama Menko PMK "Percepatan Penurunan Stunting & Penghapusan Kemiskinan Ekstrem. (Nelly Agustina/Presisi.co)

Samarinda, Presisi.co - Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi menyebut untuk mengurangi kasus stunting di Kota Tepian, dibutuhkan peran aktif seluruh camat dan lurah hingga kepala RT. Hal tersebut disampaikan Rusmadi usai menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) bersama Bersama Menteri Koordinator Pembangungan Manusia dan Kebudayaan (PMK) melalui Zoom Meeting dari Command Center Balai Kota Samarinda pada Kamis, 16 Maret 2023.

“Yang kita (pemkot) harapkan, lurah ini tahu persis dimana sasaran keluarga yang berisiko stunting,” kata Rusmadi.

Upaya penurunan kasus stunting yang memang menjadi perhatian pemerintah pusat saat ini disebut Rusmadi bukan hal yang sulit dilakukan. Dengan catatan, intensitas pendampingan perlu diperluas lagi selaras dengan bantuan tambhan asupan gizi bagi keluarga yang berisiko tinggi oleh stunting.

“Mau tidak mau, tenaga pendamping keluarga memang harus konsisten pendampingan. Jangan sampai, bantuan telur atau ikan yang diberikan tidak dikonsumsi oleh para ibu hamil atau anak yang berisiko stunting,” tegasnya.

“Jadi kuncinya ada pada pendampingan,” tambahnya menegaskan.

Rusmadi lanjut menyampaikan komitmen pemkot untuk menjalankan rekomendasi yang disampaikan oleh Kemenko PMK melalui Menteri Muhadjir Efendi. Apalagi, Samarinda dibawah kepemimpinan Andi Harun sebagai wali kota, menjadikan Pro Bebaya sebagai program unggulan yang menyasar seluruh RT di Samarinda.

"Samarinda punya program probebaya yang dapat juga di implementasikan dalam penanganan stunting," ucap Rusmadi.

Pemkot Samarinda juga akan berupaya untuk mengurangi angka kemiskinan lewat pelatihan-pelatihan yang diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Itu program jangka panjang. Banyak pelatihan yang bisa dilakukan mulai dari menjahit, membuat kue bahkan menjadi barista juga bisa. Paling tidak ada keterampilan agar mereka bisa bekerja,” pungkasnya. (*)

Editor: Redaksi