search

Advetorial

Empat Pilar DPRD KaltimMuhammad SyahrunNKRI Harga Mati

Demi NKRI, Haji Alung Ajak Warga Dusun Sumber Mulia Jaga Persatuan

Penulis: Redaksi Presisi
Senin, 28 November 2022 | 1.063 views
Demi NKRI, Haji Alung Ajak Warga Dusun Sumber Mulia Jaga Persatuan
Sosialisasi Wawasan Kebangsaan yang digelar oleh Anggota DPRD Kaltim, Muhammad Syahrun. (Istimewa)

Presisi.co - Anggota DPRD Kaltim, Muhammad Syahrun kembali menggelar Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Soswabang). Agenda yang bertujuan untuk meningkatkan rasa nasionalisme ini digelar di Dusun Sumber Mulia, Desa Muara Kaman Ilir, Kecamatan Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kartanegara pada Senin, 28 November 2022. 

Dalam agenda yang dihadiri oleh puluhan warga dan aparat desa ini, Haji Alung sapaan akrab politisi Golkar ini mengajak Ahmad Fadillah sebagai narasumber. 

Dalam kesempatan tersebut, Haji Alung sampaikan bahwa empat Konsesus Kebangsaan yakni, Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah hal wajib yang penting dimaknai sebagai warga negara.

"Jikat keempat konsesus ini dapat kita amalkan, maka sudah pasti negara kita menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi semua," kata dia. 

Menurutnya, upaya pecah belah bangsa saat ini patut diwaspadai oleh seluruh pihak. Pemerintah bersama rakyat disebut dia memiliki tanggung jawab yang sama menjaga keutuhan bangsa.hal 

“Maka itu, Keempat konsensus kebangsaan ini wajib dikenalkan kepada generasi penerus bangsa untuk memastikan bahwa sebagai warga negara, kita benar-benar menjaga dan mencintai NKRI,” sebutnya.

Menyambung hal tersebut, Ahmad katakan bahwa wawasan kebangsaan yang saat ini menjadi agenda rutin para legislator di Karang Paci - sebutan DPRD Kaltim memang patut diapresiasi. Apalagi ditengah degradasi moral akan paham liberal dan radikal yang mendoktrin sejumlah masyarakat.

"Makanya pemerintah dan DPRD harus gencar menggelar sosialiasi kebangsaan seperti ini, makanya perlu diapresiasi," sebut dia. 

Ahmad juga banyak mengulas sejarah panjang Pancasila sebagai ideologi bangsa yang diibaratkan olehnya sebagai pondasi utama sebuah gedung.

"Tanpa dasar yang kokoh, bangunan itu pasti akan roboh," kata dia.

Makanya Indonesia disebut sebagai negara kesatuan," pungkasnya. (*)