search

Advetorial

dprd samarindaNovan Syahronie Pasie

Terima Keluhan Warga Soal Banjir di Wilayah Wijaya Kusuma, Novan Sebut Akan Diupayakan Tahun Depan

Penulis: Redaksi Presisi
Rabu, 12 Oktober 2022 | 290 views
Terima Keluhan Warga Soal Banjir di Wilayah Wijaya Kusuma, Novan Sebut Akan Diupayakan Tahun Depan
Sekretaris Komisi III DPRD Samarinda, Muhammad Novan Syahroni

Presisi.co – Sejak 6 Oktober 2022 silam, semua Anggota DPRD Kota Samarinda menggelar reses untuk mendapat masukan dari warga dan konstituen di daerah pemilihan masing-masing. Setiap wilayah memiliki permasalahan berbeda-beda. Sebagian telah diusulkan melalui musyawarah rencana pembangunan. Sisanya akan dialokasikan melalui jalur pokok pikiran.

Salah satu persoalan yang krusial, menurut Sekretaris Komisi III DPRD Samarinda, Muhammad Novan Syahroni, adalah persoalan banjir. Saat melakukan reses di di Jalan Wijaya Kusuma, Kelurahan Air Putih, Samarinda Ulu, Selasa, 11 Oktober 2022. Ia mengaku persoalan banjir adalah isu yang paling banyak dikeluhkan warga.  

Meskipun demikian, saat ini terdapat satu kendala “Memang persoalan banjir itu sangat krusial tapi hal ini tidak semerta-merta bisa kita realisasikan penanganannya,” ujar Novan.

Novan menjelaskan penananganna banjir di wilayah Wijaya Kusuma akan cukup rumit. Pasalnya, pemerintah perlu melakukan pembebasan lahan dan beberapa tahap lainnya. Persoalan banjir pun tidak akan selesai dalam waktu dekat. Namun sebagai solusi jangka pendeknya, ia memastikan akan ada kegiatan normalisasi drainase.

“Untuk jangka panjang mau tidak mau harus dilakukan pelebaran, kondisi di jalan ini hingga di Siradj Salman, harus dilebarkan kiri kanannya. Karena sudah sangat mepet, dan paritnya ini tidak sampe satu meter saja,” urai Novan.

Adapun usulan lainnya, beber Novan, adalah persoalan air bersih dari Perumdam Tirta Kencana. Tidak semua warga mendapat layanan air bersih di kawasan tersebut. Selain itu, ada pula permintaaan untuk untuk pemenuhan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Sekalipun tidak banyak lahan yang tersisa, namun menurut Novan hal itu bisa dikoordinasikan ke RT.

“Karena hampir sebagian besar tanah disini adalah kepemilikian pribadi. Dengan adanya usulan ini, mungkin akan bekerja sama dengan RT untuk mengkomunikasikan dengan pemiliki tanah yang belum dilakukan pembangunan, supaya kegiatan-kegiatan darsawisma bisa seperti dulu lagi,” pungkas Novan. (*)