Sisi Lain Sanksi PDIP ke Ganjar Pranowo dan FX Rudyatmo, Disebut Pakar Sebagai Drama Politik Belaka
Penulis: Redaksi Presisi
Kamis, 27 Oktober 2022 | 2.061 views
Presisi.co – Drama pemanggilan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dan Ketua DPC PDI Perjuangan Solo, FX Hadi Rudyatmo oleh Badan Kehormatan PDIP dinilai sebagai drama terencana. Hal tersebut diduga dilakukan sebagai langkah psikologis untuk mempertahankan minat masyarakat.
Dikutip dari Suara.com, jejaring Presisi.co, pakar psikologi politik dari Universitas Sebelas Maret, Abdul Haki, menilai drama pemanggilan tersebut adalah salah satu wujud keahlian Ketum PDIP, Megawati Soekarno, dalam berpolitik.
Ia menyebut bahwa Megawati ahli dalam memainkan psikologi massa lewat drama politik. Pasalnya, publik akan lebih tertarik terhadap figur jika ada unsur konflik di dalamnya.
Menurutnya, hal tersebut terlihat dari sanksi lisan yang dijatuhkan oleh Badan Kehormatan PDIP. Ia menilai konsekuensi yang ada tidak substanstif dan tidak mampu menimbulkan efek signifkan. Hal tersebut tentu berbeda jika Gubernur Jawa Tengah tersebut dijatuhi hukuman surat peringatan.
"Dan sudah berkali-kali Bu Mega ini memainkan drama politik, seperti ketika mengusung Pak Jokowi dulu," ujar Abdul, Selasa, 26 Oktober 2022. "Jika teguran berupa surat peringatan itu akan memberikan dampak yang signifikan. Saya kira DPP hanya sekedar menegur lisan berdasarkan pertimbangan yang matang," imbuhnya.
Lebih lanjut, Abdul menilai bahwa pemanggilan Ganjar, Rudy, hingga pembentukan dewan kolonel merupakan langkah partai untuk mengonsolidasikan kedudukan sebagai partai besar. Hal ini pun bisa ditafsirkan sebagai penegasan kewenangan DPP terhadap semua kader partai banteng.
"PDIP sedang memperkuat posisi partai. Jadi jangan sampai partai ini disepelekan atau dianggap tersingkir oleh manuver-manuver individu dari kader-kader partainya. Pemanggilan menunjukkan partai punya kuasa dan punya posisi di atas kader-kadernya, siapapun itu baik itu Ganjar, Rudi maupun Dewan Kolonel," pungkasnya. (*)