search

Daerah

andi harunBantuan PertanianDesa Budaya PampangHarga Karet

Distribusikan Bantuan Pascapanen, Wali Kota Andi Harun Ingin Produktivitas Petani Karet di Desa Pampang Meningkat

Penulis: Jeri Rahmadani
Senin, 29 November 2021 | 1.340 views
Distribusikan Bantuan Pascapanen, Wali Kota Andi Harun Ingin Produktivitas Petani Karet di Desa Pampang Meningkat
Wali Kota Samarinda, Andi Harun saat menyerahkan bantuan alat pascapanen secara simbolis ke petani Desa Pampang, Senin, 29 November 2021. (Istimewa).

Samarinda, Presisi.co - Wali Kota Samarinda Andi Harun menyerahkan bantuan berupa alat perkebunan pascapanen kepada petani. Bantuan diserahkan melalui Dinas Pertanian Kota Samarinda ke perwakilan kelompok tani di Kelurahan Budaya Pampang, Kecamatan Samarinda Utara pada Senin, 29 November 2021

Adapun bantuan alat pascapanen yang diberikan seperti keranjang, mangkok dan pisau sada untuk perkebunan karet. Kemudian alat pendodos dan gerobak perkebunan sawit warga, serta peralatan pascapanen untuk para petani aren

Dalam kesempatan tersebut juga turut dikukuhkannya Unit Pengolahan dan Pemasaran Bahan Karet (UPPB), serta Kelompok Tani Peduli Api (KTPA) yang beranggotakan dari beberapa petani karet dan sawit Pampang.

Andi Harun mengharapkan distribusi bantuan ini menambah hasil perkebunan petani Pampang. Selain itu, melalui UPPB dan KTA diharapkan pembinanaan petani ke depan lebih meningkat. Khususnya mengenai pengolahan bahan baku perkebunan yang dihasilkan.

"Ini bisa memudahkan mereka dalam melakukan panen. Kita harapkan hasil pascapanen nya bisa meningkat," ucap mantan Wakil Ketua DPRD Kaltim tersebut.

"Potensi (pertanian) nya sangat besar, di sini banyak hal yang perlu kita benahi terutama soal banjir, karena itu juga berhubungan langsung dengan pertanian, kemudian akses jalan yang akan bertahap kita perbaiki," lanjut Andi Harun.

Kepala Dinas Pertanian Samarinda, Endang Liansyah menjelaskan, harga karet yang diproduksi oleh warga bervariasi berdasarkan kualitas yang dihasilkan. Diketahui produksi karet oleh petani Pampang mencapai sekitar 5 sampai 10 ton dalam sekali panen.

"Harga karet kalau yang bersih itu bisa Rp 20.000 per kilo. Maka dengan adanya UPPB ini akan ada pembinaan kepada petani untuk meningkatkan kualitas karet nya," terang Endang saat dikonfirmasi.

Ia menuturkan, dengan bantuan peralatan pascapanen dan terbentuknya UPPB juga akan membuat petani tidak hanya mampu meningkatkan hasil produksi kebun. Demikian  juga untuk mendongkrak harga tawar yang akan dijual nantinya.

"Petani jadi tahu teknik merawat tanaman, ataupun cara menanam bibit hingga memanen nya," jelasnya.

Ketua Adat Desa Budaya Pampang, Esrom Palan, mengaku, bahwa hasil kebun petani Pampang masih dijual kepada tengkulak dengan harga bahan baku mentah. Baik itu hasil kebun berupa karet, sawit, maupun aren.

Esrom membeberkan harga jual karet produksi petani Pampang berkisar antara Rp 10.000 hingga Rp 12.000 per kilogramnya.

Oleh sebab itu, dengan dibentuknya UPPB yang bernama Pampang Sejahtera dan bantuan peralatan pascapanen oleh Pemkot Samarinda ini, diharapkan bisa memfasilitasi petani dari keterbatasan pengolahan hasil kebun yang selama ini berjalan.

"Kita mengharapkan sebuah perubahan. Dengan adanya bantuan kami harapkan produktivitas kami meningkat," ujar Esrom.

Adapun kendala yang dihadapi oleh petani Pampang selama ini disebutkan Esrom, yaitu mengenai akses jalan perkebunan yang rusak. Itu dinilai lantaran masih kurangnya pengetahuan tentang pengolahan hasil kebun, terutama untuk perkebunan karet oleh petani.

"Makanya perlu ada pembinaan, karena itu menyangkut tentang mutu hasil kebun," pungkas Esrom. (*)

Editor: Yusuf