search

Advetorial

BPOM Izinkan Vaksin Anak 6-11 Tahun Deni Hakim Anwardprd samarindasamarinda

BPOM Izinkan Penggunaan Vaksin Sinovac ke Anak 6-11 Tahun, Begini Kata Anggota Komisi IV DPRD Samarinda

Penulis: Jeri Rahmadani
Selasa, 16 November 2021 | 683 views
BPOM Izinkan Penggunaan Vaksin Sinovac ke Anak 6-11 Tahun, Begini Kata Anggota Komisi IV DPRD Samarinda
Anggota Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Deni Hakim Anwar. (Jeri Rahmadani/Presisi.co)

Samarinda, Presisi.co - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) nasional telah mengeluarkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) vaksin Covid-19 jenis Sinovac, kepada anak usia 6-11 tahun.

Hal tersebut turut ditanggapi anggota Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Deni Hakim Anwar. Ia menilai, dengan diperbolehkannya vaksinasi tersebut, maka bentuk pertahanan dan pencegahan anak dari paparan Covid-19 lebih bisa dioptimalkan.

Menurutnya, kesehatan anak sudah sepatutnya dijaga lantaran tak hanya orang dewasa yang perlu mendapatkan kekebalan tubuh alias herd immunity. Melainkan, juga seluruh kalangan dan di antaranya adalah anak-anak.

"Tidak ada yang bisa menjamin imun anak itu lebih kuat dari pada orang dewasa, sehingga vaksinasi ini kami harapkan bisa dirasakan semua kalangan, baik muda sampai tua," ujar Deni saat dikonfirmasi, Selasa, 16 November 2021.



Bagi Deni, diperbolehkannya vaksinasi ini merupakan bentuk pencegahan dan pertahanan yang harus selalu dibangun oleh masyarakat. Sebab, vaksinasi merupakan upaya perlindungan terhadap anak-anak secara maksimal.

"Pastinya, vaksinasi yang sudah disetujui oleh BPOM sudah melalui tahapan uji teknis dan klinis juga," ucap Deni.

Politisi asal Fraksi Gerindra itu melanjutkan, pelaksanaan vaksinasi diharapkan tidak sama prosedurnya ketika memberikan terhadap orang dewasa. Deni menganggap, diperlukan adanya treatment khusus bagi para vaksinator kepada anak usia 6 sampai 11 tahun itu nantinya sebagai sasaran vaksin. Deni mengaku akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Samarinda terkait hal tersebut.

"Orang dewasa kita suruh duduk suntik ya pasti nurut, kalau anak-anak kita suruh duduk bisa jadi malah lari-larian," tuturnya.

Tak hanya itu, tim screening dikatakan Deni juga harus memastikan kondisi anak sebelum mendapatkan vaksin, sehingga kondisi anak harus benar-benar fit demi mencegah hal yang tidak diinginkan.

"Jangan sampai dilakukan vaksin tetapi kondisi badan tidak fit, maka potensi akibat fatal bisa saja akan dialami," sebutnya.

Menurut Deni, program pemerintah untuk mencegah penularan Covid-19 melalui vaksinasi ini harus didukung oleh masyarakat, agar terbentuknya kekebalan imun secara komunal segera tercapai.

"Inilah upaya kita, harus didukung, kita dukung supaya warga Samarinda bisa mendapatkan vaksinasi," pungkasnya. (*)