Wakil Ketua Komisi III DPRD Samarinda Ingatkan Pemprov Kaltim Soal Proyek RS Korpri
Penulis: Jeri Rahmadani
Kamis, 07 Oktober 2021 | 859 views
Samarinda, Presisi.co - Wakil Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Samri Shaputra, ikut bersuara mengenai proyek Rumah Sakit (RS) Korpri yang dibangun Pemprov Kaltim di Jalan Wahid Hasyim II, Samarinda Utara, kawasan Stadion GOR Sempaja.
Pria yang karib disapa Samri itu mengatakan, pembangunan gedung oleh Pemprov Kaltim itu harus memperhatikan dampak lingkungan. Jangan sampai, kata Samri, proyek pembangunan gedung hanya membuat drainase namun tidak merancang elevasi arah air mengalir.
"Larinya air ketika hujan kemana mesti diperhatikan. Pembangunan harus berwawasan lingkungan. Karena itu yang ditunggu-tunggu masyarakat," ujar Samri saat ditemui di kantornya, Rabu 6 Oktober 2021.
Meski demikian, Samri mengapresiasi rencana Pemprov Kaltim membangun fasilitas kesehatan (faskes) lantaran bakal digunakan untuk kepentingan masyarakat. Kendati, politisi asal partai PKS itu tetap merasa perlu bersikap kritis.
"Rencana itu bagus, tapi kalau menimbulkan masalah ya harus diperhatikan juga sama pemerintah provinsi. Di sana kan daerah banjirnya sangat luar biasa. Jangan sampai menimbulkan masalah baru," imbuhnya.
Lanjut dikatakan Samri, semestinya Pemprov Kaltim mengkaji ulang rencana pembangunan RS Korpri tersebut. Apakah bangunan tersebut akan menimbulkan masalah baru kedepan atau tidak.
"Kalau hasil kajiannya tidak menimbulkan masalah banjir ya silahkan. Tapi saya khawatir nanti banyak rumah yang tenggelam. Jadi perhatikan drainase dan koneksi airnya kemana, jangan-jangan menumpuk disitu nanti?," cetusnya.
Menurutnya, proyek pembangunan RS Korpri itu terkesan membuang - buang anggaran. Seharusnya, kata dia, faskes yang ada di Samarinda lebih baik ditingkatkan fasilitasnya. Baik sarana dan prasaranannya.
"Kenapa tidak rumah sakit yang sudah ada saja ditingkatkan. Seperti IA Moeis milik pemkot? di sana minim fasilitas. Atau RS AWS punya pemprov? itu di tingkatkan," terang Samri.
Seperti diketahui, banjir merupakan masalah klasik Kota Tepian dan kerap menjadi momok menakutkan bagi warganya. Bahkan, tak sedikit juga warga yang terdampak banjir, terpaksa mengungsi hingga genangan air surut.
Dengan begitu, sebut Samri, proyek yang sedang berprogres sekarang wajib terus diawasi pihak terkait dan masyarakat. Hal itu untuk memastikan idealnya bangunan RS Korpri sesuai dengan rencana awal.
Sebagai informasi, baik pihak kontraktor dan Pemprov Kaltim telah merancang secara detail agar daerah resapan air di atas gedung RS Korpri tidak beralih fungsi.
"Teorinya memang bagus. Tapi selama ini teori itu bisa lepas atau tidak sesuai aplikasi di lapangan. Jadi harus dihitung juga kapasitasnya air seberapa besar, baik air hujan dan limbah yang diolah agar ketika hujan dan banjir, limbahnya tidak kemana-mana," pungkasnya. (*)