Petani Jagung Hibrida di Kukar Tak Perlu Khawatir Lagi, Firly: Pasti Dibeli!
Penulis: Cika
Rabu, 18 Agustus 2021 | 1.900 views
Tenggarong, Presisi.co - Direktur PT Indoditas Duta Raya, Firly Firdauzy mengaku optimis masa depan petani jagung hibrida di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) tak lagi suram.
Lewat penandatanganan kerjasama antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar bersama dengan pihaknya dan sejumlah stakeholder terkait, Firly berani memasang target, 3 tahun mendatang perputaran uang dari komoditi jagung hibirida ini diproyeksi mencapai Rp 1,5 triliun.
"Yakin saya, karena selama ini mereka (petani) menanam itu enggak ada kepastian pembelian tapi dalam hal ini ketika kita berikan program yang pasti dibeli, dengan ada proyeksi kemungkinan terburuk seandainya dia gagal panen tidak mengalami kerugian dan bisa menanam lagi di musim panen tahun selanjutnya," ungkap Firly di Ruang Serbaguna Kantor Bupati Kukar, Selasa 17 Agustus 2021.
Firly menilai, lahan pertanian yang tersedia di Kukar memang cukup luas. Apalagi didukung dengan ketersedian SDM Petani yang dianggap mumpuni.
"Bagaimana hal ini kita bisa elaborasi bersama pemerintah Kukar agar dapat bersama-sama menciptakan sebuah komoditas yang pasti dibeli sama market," bebernya.
Hal tersebut, lanjut Firly sekaligus menjawab keluh kesah petani yang selama ini mengaku kesulitan mencari pembeli. Ditambah dengan ketersediaan pupuk yang selalu terbatas.
"Sekarang (petani) tidak perlu takut untuk menanam. Pasti ada yang beli," yakin Firly.
Selain kerjasama terkait program budidaya dan pembelian komoditas jagung pipil atau hibrida ini, Firly turut menyinggung soal kemungkinan kerjasama dengan Pemkab Kukar di sektor komiditi lainnya.
"Insyaallah tidak hanya satu komoditi, kita bermain di beberapa komoditi tapi kita mulai dari jagung dulu, karena jagung ini pembeli pastinya sudah ada," paparnya.
Sebelumnya, Bupati Edi Damansyah menyebut jika program budidaya jagung hibrida ini akan dimulai terdahulu di tiga lokasi utama. Yakni Kecamatan Tenggarong Seberang, Sebulu, dan muara Kaman. Lahan seluas 7.600 hektare dalam kerjasama ini juga ditarget rampung dalam waktu 3 tahun.
"Semua sudah siap, demplot kita buat untuk pengembangan jagung hibrida ini," kata Daman sapaan karibnya, di Ruang Serbaguna Kantor Bupati, Selasa 17 Agustus 2021.
"Kita bisa merdekakan para petani Kukar. Merdeka dalam artian, mereka sudah kerja keras, hasilnya produksi ada yang beli, tidak terpasung dengan tengkulak, rentenir, jadi harus merdeka," sambung Daman mengakhiri. (*)