search

Daerah

Kapal Tanker MeledakPenemuan JasadTim SAR GabunganKasat Reskrim Polresta SamarindaKompol YuliansyahHasil Investigasi Kapal Meledak

Dua Jasad Berhasil Teridentifikasi, Diduga Kuat Korban Kapal Meladak di Pulau Atas

Penulis: Jeri Rahmadani
Sabtu, 13 Februari 2021 | 666 views
Dua Jasad Berhasil Teridentifikasi, Diduga Kuat Korban Kapal Meladak di Pulau Atas
Tim SAR Gabungan saat melakukan proses evakuasi temuan jasad yang diduga korban kapal meledak di Pulau Atas.

Samarinda, Presisi.co –  Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Kompol Yuliasnyah menyampaikan jika dua jasad yang ditemukan oleh Tim SAR gabungan pada Jumat (12/2/2021) kemarin diduga kuat adalah korban ledakan kapal milik PT Barokah Sejahtera.

“Ya memang diduga, dua korban terserbut atas nama Suwardi dan Gunawi,” sebut Kompol Yuliansyah kepada Presisi.co saat dikonfirmasi melalui Whatsapp, Sabtu (13/2/2021).

Dua jasad yang ditemukan itu, masing-masing berhasil dievakuasi oleh Tim SAR gabunga di dua lokasi yang berbeda, yakni pukul 11.15 Wita di perairan Anggana dan 18.15 Wita di depan Masjid Islamic Center.

Berdasarkan hasil identifikasi dua mayat yang dilarikan ke RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda. Telah ditemukan kartu identitas berupa KTP dan tanda pengenal perusahaan.

“Iya betul, kami juga kan ada pengecekan sidik jari, kemudian adanya ditemukan barang-barang pada korban. Itu ada KTP, ada juga nametag dari perusahaan sebagai pegawai. Dua identitas tersebut yang menjadi dugaan kuat,” terangnya.

Yuliansyah membeberkan, tak kurang 8 orang saksi terlibat dalam investigasi peristiwa yang sempat menggegerkan warga sekitar galangan kapal milik PT Barokah Perkasa Group di Kelurahan Pulau Atas, Kecamatan Sambutan itu. Kedelapan saksi itu sendiri dimintai keterangan terkait kronologi ledakan yang di klaim merugikan perusahaan hingga puluhan miliar rupiah.

“Investigasi kita sudah melakukan klarifikasi pemeriksaan kepada 8 orang saksi. Dari saksi yang ada di TKP, dari pihak perusahaan, dan juga dari pihak keluarga korban,” tambahnya.

Yuliansyah menjelaskan jika pihak keluarga Suwardi dan Gumawi tidak perlu lagi membuat kepada pihaknya.

“Saya rasa keluarga korban tidak perlu lagi membuat laporan, karena kita juga sudah membuat sendiri. Kita akan buat laporan tulis model A,” tuturnya.

Terkait proses lebih lanjut, Yuliansyah menjelaskan pihaknya masih akan tetap melakukan penyelidikan terkait penyebab pasti kebakaran kapal tanker milik PT Barokah Perkasa Grup itu.

“Apakah diketahui penyebab kebakarannya memang ada kelalaian dari pihak perusahaan, atau memang itu adalah kesalahan dari korban sendiri, ataukah Force Majore oleh keadaan alam. Masih dalam proses penyelidikan,” pungkasnya.

Sehari sebelumnya, Corporate Management PT Barokah Perkasa Grup, Khairuddin dalam rilis persnya menyebut saat kejadian di lokasi ada 200 karyawan yang sedang bekerja, namun di dalam kapal, sedang docking dan tidak ada karyawan yang berada di tempat kejadian.

Selain itu, mengenai kabar tiga orang yang diduga hilang pihaknya pun mengklaim jika itu bukan dari karyawan perusahaan, mengingat belum ada laporan yang masuk.

"Jika ada karyawan yang hilang dari pihak keluarga juga belum ada yang konfirmasi ke perusahaan. Saat ini juga kami masih terus mendata," terangnya.

Disamping itu, ia turut menegaskan terkait pemberitaan yang menyatakan perusahaan PT Barokah Perkasa Grup adalah milik Anggota DPR RI Dapil Kaltim, Rudi Mas'ud. Informasi tersebut kurang tepat. Ia menyebut bahwa yang bersangkutan sudah tidak aktif.

"Sejak 2018 sudah dikeluarkan dari akta perusahaan, tidak ada hubungannya dengan beliau, teman-teman bisa konfirmasi ke Disnaker," pungkasnya.

Editor : Oktavianus