Meski Tuai Protes, Kaltim Steril Tetap Diperpanjang, Wagub Hadi Mulyadi Janji Akomodir Ingin Warga
Penulis: Jeri Rahmadani
Jumat, 12 Februari 2021 | 814 views
Samarinda, Presisi.co – Pembatasan kegiatan masyarakat diluar rumah atau Kaltim Steril akan terus berlanjut hingga waktu yang belum pasti.
Disampaikan Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Hadi Mulyadi. Menurutnya, berdasarkan informasi terakhir yang ia terima, Kaltim Steril akan tetap dilanjutkan.
Dan selama pembatasan dua hari selama weekend kedua ini, Hadi berjanji akan mengakomodir inginnya masyarakat. Namun begitu, ia tak menjelaskan secara spesifik seperti apa bentuk akomodir yang dimaksud.
"Kaltim Steril berdasarkan informasi terakahir tetap diperpanjang. Tetapi jangan khawatir, kita tetap mengakomodir semua keinginan masyarakat. Jadi kita ingin kita tetap sehat, tapi kita tetap bekerja," ujarnya kepada awak media usai menghadiri seremonial Musyawarah KKBM di Hotel Grand Victoria, pada Kamis malam (11/2/2021).
Lebih lanjut, dikatakan Hadi jika pelayanan publik seperti PDAM, PLN, ataupun kegiatan pertambangan. Libur atau tidaknya perihal Kaltim Steril disebutnya kondisional. Namun, untuk pelayanan yang tidak dapat ditunda seperti rumah sakit, akan tetap berjalan.
"Fleksibel saya kira. Kalau pelayanannya harus sabtu minggu seperti rumah sakit dan sebagainya ya wajib harus dilayani" ujar Hadi.
Sementara itu, disebutkan Hadi lagi, untuk kawasan pengelolaan tambang atau usaha besar lainnya yang masuk PKP2B harusnya juga libur. Atau beroperasi dengan catatan terapkan protokol kesehatan.
"Seharusnya mereka juga libur. Tetapi kan ini sangat fleksibel, selama mereka menerapkan protokol kesehatan. Contoh misalkan rekan-rekan kita di kelapa sawit. Itu kan kerjanya di weekday. Kemarin mereka itu agak kaget, karena sawitnya itu tidak bisa dibawa keluar kalau tidak hari sabtu ahad misalkan. Itukan tidak boleh juga kita bertindak secara kaku," tambahnya.
Termasuk kawasan tambang yang menyuplai kelistrikan, sambung Hadi, kalau itu sangat fleksibel.
"Saya tidak bisa katakan boleh atau tidak, tetapi sangat fleksibel. Yang penting protokol kesehatan terpenuhi. Itu saja," pungkasnya.