search

Hukum & Kriminal

BengalonKutai TimurResidivisDitebas Parang

Residivis di Bengalon Tebas Ayah Hingga Tewas, Istri Terluka Parah

Penulis: Cika
Rabu, 12 Agustus 2020 | 1.907 views
Residivis di Bengalon Tebas Ayah Hingga Tewas, Istri Terluka Parah
Ilustrasi. (Sumber : Istimewa)

Kutai Timur, Presisi.co - Baru tiga bulan keluar dari penjara, Joni (38) warga Desa Tepian Indah, Kecamatan Bengalon, Kutai Timur tega menebas ayahnya, Iknasius Klao (60) hingga tewas. Bahkan, istrinya yakni Delviana (37) terluka parah setelah kepala sebelah kiri dan kedua lengannya menjadi sasaran amarah pelaku, Selasa (11/8/2020).

Kapolsek Bengalon AKP Zarma Putra menjelaskan, peristiwa berdarah tersebut terjadi sekitar pukul 04.00 Wita. Saat itu, Delviana coba meredam keributan yang terjadi antara Joni dan Iknasius. 

"Pelapor (Delviana) ditimpas dengan parang di bagian tangan dan kemudian ditimpas lagi dibagian kepalanya," kata Zarma

Dalam keadaan terluka, Delviana lari ke gereja, mencari pertolongan. Saat itu, Foneke saksi yang melihat Delviana lari dengan kucuran darah, memanggil dua temannya, untuk kemudian membawa korban ke puskesmas terdekat untuk diobati.

"Tak lama kemudian, warga melihat Iknasius tergeletak di pinggir gang desa," lanjut Zarma. 

Iknasius Klao sendiri lanjut dikatakan Zarma mengalami luka sobek di bagian leher, robek di bagian kepala dan tangan kiri serta kedua lutut kakinya sebelum akhirnya tewas ditangan anaknya tersebut.

Hasil analisa kasus sementara, Joni diduga tega menganiaya ayah kandungnnya hingga tewas lantaran terlibat dalam sebuah permasalahan yang saat ini, masih didalami oleh petugas kepolisian. 

"Pelaku pernah di hukum penjara atas perbuatan yang sama, saat itu ditangani oleh Polsek Ranpul (Rantau Pulung)," tambah Zarma.

Kendati telah diamankan, namun Polisi belum bisa meminta keterangan dari pelaku yang bersikap seperti mengalami gangguan jiwa, dan sering mengamuk.

"Kita akan coba gali keterangan korban (istri pelaku) nanti, kalau sudah siuman. Itu untuk mengetahui fakta sebenarnya dari peristiwa itu," pungkas Zarma