Rapid Test 30 Tenaga Medis di Bontang Positif Covid-19, RSIB Tutup Layanan Sementara
Penulis: Yusuf
Sabtu, 25 April 2020 | 12.703 views
Bontang, Presisi.co – Kepala Dinas Kesehatan Kota Bontang dr Bahauddin menjawab kabar miring yang tersebar luas di masyarakat tentang penutupan dua rumah sakit di Bontang yang terkait dengan kasus kematian seorang pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 usia 8 tahun pada Kamis (23/4/2020) lalu.
Melalui konferensi pers yang digelar secara virtual pada Sabtu (25/4/2020), dr Bahauddin menegaskan bahwa Manajemen Rumah Sakit Islam Bontang (RSIB) merasa disudutkan atas informasi tidak benar yang banyak tersebar melalui pesan instan beberapa hari ini.
“Kami sudah mengkonfirmasi kepada pihak terkait, secara resmi sudah disampaikan kepada kami,” sebut Bahauddin.
Adapun isi surat klarifikasi RSIB yang ditujukan kepada Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bontang disebutkannya bahwa nama-nama petugas RSIB yang tersebar luas di media sosial terkait pasien dengan hasil rapid test positif di RS Taman Husada Bontang yang sebelumnya mendapat perawatan di RSIB adalah tidak benar dan bukan berasal dari manajemen RSIB.
“Sehingga nama-nama yang tersebar dari informasi tersebut, tidak dapat dipertanggungjawabkan,” sebutnya saat membacakan langsung klarifikasi resmi Manajemen RSIB.
Sementara, karyawan RSIB yang sempat berinteraksi dengan pasien itu ditegaskan pihak manajemen, telah diisolasi mandiri dan dilakukan uji rapid test bersama dengan tim dari Dinkes Bontang.
Dia menambahkan bahwa RSIB telah membuat kebijakan khusus untuk menutup sementara waktu layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD), Rawat Inap, Poli Spesialis Anak, Poli Spesialis Radiologi, IGD Kebidanan, Poli Kandungan serta Rawat Inap terhitung mulai Kamis 23 April hingga 7 Mei 2020 mendatang.
Disamping itu, sebanyak 30 orang tenaga medis dari RSIB dan RSUD Taman Husada Bontang dikatakan Bahauddin memiliki hasil reaktif Covid-19 setelah dilakukan uji rapid test.
“Dari 112 tenaga kesehatan yang ada di Kota Bontang, 30 dinyatakan positif hasil rapid test. Semuanya menjalani isolasi, baik secara mandiri maupun yang diorganisir oleh kami,” kata Bahauddin, Sabtu (25/4/2020).
Sebagian besar dari tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 itu, dikatakan Bahauddin menjalani karantina di Hotel Grand Mustika. Termasuk keluarga petugas kesehatan yang harus menjalani isolasi mandiri di rumah.
Dia menekankan, rapid test tersebut tidak ada hubungannya dengan pasien berstatus PDP yang berusia delapan tahun. Pasien ini positif Covid-19 dari hasil rapid test namun kemudian meninggal dunia.
“Kebetulan saja, pas pasien itu dirujuk ke RSUD Taman Husada Bontang, pesanan alat rapid test kami datang, jadi langsung kita lakukan tes ke seluruh tenaga kesehatan yang punya kontak dengan pasien positif,” paparnya.