3 PDP Corona dari Klaster Ijtima Gowa di Samarinda Dijemput Petugas, Andi M Ishak : Jangan Merasa Sehat
Penulis: Putri
Kamis, 16 April 2020 | 3.586 views
Samarinda, Presisi.co - Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Samarinda melakukan penjemputan terhadap 3 orang pasien yang sebelumnya melakukan perjalanan dari Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (16/4/2020).
Penjemputan terhadap 3 pasien yang ditetapkan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) corona dari Klaster Ijtima Gowa itu dilakukan tim dari pukul 13.00 hingga pukul 15.00 Wita.
Dari uji rapid test yang dilakukan, ketiganya dinyatakan reaktif Covid-19. Pasien langsung di evakuasi menuju ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Wahab Sjahranie (RSUD AWS) Samarinda.
Tak hanya mengevakuasi pasien, tim diketahui turut melakukan sterilisasi terhadap 3 rumah pasien dalam pengawasan (PDP) dengan menggunakan cairan disinfektan.
Dihubungi melalui telepon seluler, Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda Hendra AH membenarkan. Ia mengaku pihaknya diminta langsung oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Samarinda untuk lakukan penjemputan.
"Terkait umur cukup tua terlihatnya yah," terangnya.
Hendra, sapaanya, juga menyampaikan ketiga pasien bersikap kooperatif saat dijemput oleh timnya. Ia juga membenarkan rumah ketiga pasien disterilisasi.
"Tidak ada perlawanan, semuanya ikuti prosedur," tambahnya.
Plt Kepala Dinkes Kota Samarinda, Ismed Kosasih menuturkan ketiga pasien yang dijemput statusnya PDP. Berdasarkan dari hasil rapid test.
"Iya langsung itu (PDP) statusnya," pungkasnya, melalui grup pesan instan kepada awak media.
Menyikapi evakuasi terhadap ketiga PDP itu, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Kalimantan Timur Andi M Ishak melalui konferensi pers virtual bersama awak media menyebut, ketiga pasien mengalami keluhan medis yang sama.
"Keluhannya sama, demam, batuk dan sesak nafas. Rapid test reaktif (Covid-19)," sebut Andi yang juga merupaka Plt Kepala Dinas Kesehatan Kaltim.
Sementara, terkait mekanisme evakuasi lanjut dijelaskan Andi, sesuai mekanisme jika orang yang diduga mengalami gejala corona memenuhi syarat PDP, akan dilakukan penjemputan oleh tim medis tanpa unsur pemaksaan.
"Untuk memudahkan pasien ke fasilitas kesehatan dan mencegah kontak dengan orang lain," lugasnya.
Disamping itu, Andi mengingatkan bahwa saat ini banyak orang tanpa gejala (OTG) yang menjadi carrier corona. Ia mengimbau agar warga yang melakukan perjalanan dari daerah yang terjangkit corona untuk melakukan isolasi diri selama masa inkubasi 14 hari.
"Jangan merasa sehat, bisa saja kita menjadi carrier atau OTG yang mengakibatkan penularan tanpa disadari," tegasnya.