Penulis: Muhammad Riduan
Samarinda, Presisi.co – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda resmi memberlakukan sistem satu arah di Jalan Abul Hasan mulai Rabu 24 September 2025. Kebijakan ini diambil setelah hasil survei dan analisis lalu lintas menunjukkan tingkat kepadatan jalan sudah berada pada level kritis.
Kepala Dishub Samarinda, Hotmarulitua Manalu meninjau langsung berlangsungnya sistem ini di hari pertama. Pada kesempatan itu, ia menjelaskan penerapan sistem satu arah tersebut merupakan upaya meningkatkan kinerja lalu lintas di kawasan pusat kota.
“Hasil analisis kami menyatakan visi rasionya D sampai E. Itu sudah tingkat krodit yang cukup tinggi. Kalau sudah tingkat F berarti volume per kapasitas menjadi satu dan maka itu tidak akan bisa bergerak,” ucapnya.
Menurut pria yang karib disapa Manalu ini, penerapan sistem satu arah tidak serta merta membebani Jalan Imam Bonjol. Masyarakat, tuturnya, memiliki opsi jalur alternatif lain seperti Jalan Awang Long dan Sudirman.
“Tidak semua kendaraan yang biasa lewat ke sini akan beralih ke Imam Bonjol. Pasti ada yang memilih jalur lain. Jadi, ini semua demi kebaikan dan tata kota Samarinda yang lebih maju,” tambahnya.
Untuk memastikan kelancaran, Dishub Samarinda pun menurunkan petugas berjaga di lokasi selama satu hingga dua minggu ke depan. Selain itu, siklus lampu lalu lintas juga telah disesuaikan.
“Traffic light dari Jalan Abul Hasan menuju Agus Salim sudah kita off-kan. Jadi, yang kemarin empat fase sekarang menjadi tiga fase,” jelasnya.
Dishub juga akan bekerja sama dengan Satlantas Polresta Samarinda untuk pengawasan dan penindakan setelah masa sosialisasi berakhir.
Manalu pun berharap masyarakat dapat mendukung penerapan sistem satu arah tersebut.
“Mari kita berubah supaya kota ini tertata dengan rapi. Kelancaran lalu lintas terjaga, dan Samarinda bisa menjadi kota yang lebih maju,” pungkasnya. (*)
Editor: Redaksi
