search

Daerah

PelabuhansamarindaVirus CoronaCovid-19

Kewalahan Tertibkan Penumpang, KKP Samarinda Dibantu Aparat Polisi dan TNI

Penulis: Putri
Senin, 06 April 2020 | 1.019 views
Kewalahan Tertibkan Penumpang, KKP Samarinda Dibantu Aparat Polisi dan TNI
Suasana di Pelabuhan Samarinda, Senin (6/4/2020)

Samarinda, Presisi.co - Petugas kantor kesehatan pelabuhan (KKP) Samarinda bersama jajaran Polresta Samarinda dan TNI berkoordinasi lakukan pemeriksaan kepada para penumpang kapal KM. Adityha yang hari ini berlabuh di Samarinda, Senin (6/4/2020).

KM Adithya datang membawa ratusan penumpang dari pelabuhan Parepare, Sulawesi Selatan. Setiap penumpang kapal yang turun diminta membasuh tangan, kemudian diperiksa suhu tubuh dan kesehatannya.

M Gustiyansyah, salah satu petugas kesehatan pelabuhan mengatakan operasi gabungan seperti yang dilakukan hari ini harusnya berlaku sejak ditetapkannya status keadaan luar biasa (KLB).

"Sebelumnya KKP dengan Pelindo mencoba menertibkan, tapi tidak bisa karena kami bekerja sendiri sesuai dengan fungsi kami," ujarnya saat diwawancara awak media di sela kegiatan pemeriksaan di pelabuhan.

Sebelumnya, petugas kesehatan pelabuhan sangat kesulitan menertibkan para penumpang yang turun. Pasalnya, petugas kesehatan pelabuhan tidak memiliki wewenang untuk menertibkan.

"Hari ini luar biasa semua kita bisa kendalikan melalui teman-teman pengamanan, sehingga kita mudah mengaturnya. Saya berterimakasih kepada teman-teman semua yang berperan pada kegiatan ini," ucapnya.

Lebih lanjut, dijelaskan M Gustiyansyah, para penumpang diwajibkan mengisi Health Alert Card (HAC) atau kartu kewaspadaan. Fungsinya, jika ada yang demam akan diperiksa oleh dokter dari petugas kesehatan pelabuhan.

"Ketika kartu kuning itu ada yang demamnya tinggi ataupun ada yang batuk pilek, kemudian kartu ini akan dikirim ke Dinas Kesehatan Kalimantan Timur (Dinkes Kaltim) sebagai notifikasi," terangnya.

Tahap selanjutnya, Dinkes Kaltim akan mengirim data yang tersebut ke Dinkes di tiap kabupaten/kota. Gunanya untuk menindaklanjuti 'warning' yang diberikan melalui kartu HAT.

"Misalnya (penumpang) asal Samarinda maka Dinkes Samarinda yang akan menindaklanjuti," pungkasnya.