Penulis: Putri
Samarinda, Presisi.co - Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kota Samarinda Dwi Yanto memberi tanggapan terkait surat edaran Walikota Samarinda Syaharie Jaang untuk membatasi sementara aktivitas di pelabuhan Samarinda, Senin (6/4/2020).
Menurut Dwi Yanto, KSOP sudah mengumpulkan para operator kapal. Dimana, kata Dwi, mereka (operator kapal) ingin mencoba dulu dari Parepare untuk tidak membawa penumpang. Ia menegaskan operasional kapal telah menghitung jika tidak ada pasokan yang diangkut, pihak kapal juga akan dirugikan.
"Tadi sudah komunikasikan juga, tapi secara resmi kami belum terima (surat edaran)," katanya.
Dwi, sapaanya, menyampaikan dirinya mengetahui surat edaran tersebut dari aplikasi pesan singkat.
"Makanya tadi pagi-pagi jam 8 kami bertemu dengan operator di KSOP, intinya mereka menyanggupi untuk tidak membawa penumpang dari Parepare," jelasnya.
.jpeg)
Ia menegaskan bahwa untuk kapal barang dan sembako masih bisa keluar masuk pelabuhan Samarinda. Hal itu juga didukung dengan jenis kapal yang merupakan Kapal Roro.
"Kedatangan selanjutnya Insha Allah tidak ada penumpang hanya barang saja. Tadi para operator sepakat kalau coba dulu, tapi nanti jika operasional tidak menutupi mereka akan stop menjalankan kapalnya," pungkasnya.
Diketahui sebelumnya beredar laporan di aplikasi pesan instan yang menyampaikan bahwa tiga operator kapal sepakat untuk mencoba terlebih dahulu 1 trip pelayaran (Parepare - Samarinda) hanya mengangkut bahan kebutuhan pokok dan bahan penting lainnya. Serta kesimpulan lainnya yakni apabila dalam pelaksanaan nantinya biaya operasional tidak mencukupi (rugi) maka akan dilakukan evaluasi kembali.
