Kronologis Perjalanan dan Keluhan Medis 8 Tambahan PDP Corona di Kaltim
Penulis: Yusuf
Senin, 06 April 2020 | 1.417 views
Kaltim, Presisi.co – Kasus penanganan virus corona atau Covid-19 di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), semakin bertambah. Tidak hanya kasus positif, tapi peningkatan turut terjadi pada kategori pasien dalam pengawasan (PDP).
Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim Andi M Ishak dalam konferensi yang digelar secara virtual kepada para pewarta menyampaikan, per Senin 6 April terjadi penambahan 6 kasus positif yang masing-masing berasal dari 2 kasus di Balikpapan dan 4 kasus positif di Penajam Paser Utara (PPU).
Sementara itu, tambahan kasus pasien dalam pengawasan (PDP) di Kaltim di jelaskan Andi bertambah 8 kasus. 2 kasus terjadi di Kabupaten Paser, 6 kasus lainnya terjadi di Kota Balikpapan.
Berikut ini Presisi sajikan kronologis penambahan PDP di Kaltim per 6 April 2020 dari rilis yang disampaikan Dinkes Kaltim.
Tambahan 6 Kasus PDP di Balikpapan
1 kasus merupakan pelaku perjalanan dari Sukabumi, pasien merupakan OTG yang naik status menjadi PDP, dilaporkan dari RS Bhayangkara, Balikpapan
1 kasus merupakan PDP yang dilaporkan dari RSUD Beriman Balikpapan dengan keluhan demam dan lemah.
1 kasus merupakan PDP yang dilaporkan dari RST Hardjanto Balikpapan dengan keluhan demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, lesu, sakit kepala dan muntah, pemeriksaan radiologi bronchitis, Deferential Diagnostic Pneumonia.
1 kasus merupakan PDP yang dilaporkan dari RST Hardjanto dengan keluhan, demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek dan diare. Gambaran Pneumonia Bilateral
1 kasus merupakan PDP yang dilaporkan dari RS Pertamina Balikpapan dengan keluhan demam, batuk, dan pilek. Core pulmo tidak tampak kelainan.
1 kasus merupakan PDP yang dilaporkan dari RSUD Kanudjoso Djatiwibowo Balikpapan dengan keluhan demam dan batuk, terdapat gambaran pneumonia.
Tambahan 2 Kasus PDP di Kabupaten Paser
2 orang merupakan pelaku perjalanan dari Balikpapan yang ditetapkan PDP oleh tim medis RS Panglima Sebaya, saat ini pasien dilakukan perawatan isolasi di rumah sakit.
Terkait penambahan kasus ini, Andi mengingatkan agar masyarakat dapat mengikuti imbauan pemerintah untuk wajib menggunakan masker saat berada di luar rumah. Selain untuk melindungi diri, pengunaan masker dikatakan Andi dapat melindungi orang lain dari droplet akibat bersin dan batuk.
“Karena kita tidak tahu siapa yang sakit atau tidak,” pungkasnya.