search

Hukum & Kriminal

samarindaPolsek Samarinda Kota

Tak Hanya Cabuli Keponakannya, Paman Bejat Ini Turut Mendaratkan Bogem Mentah ke Orang Tua Korban

Penulis: presisi2
Rabu, 04 Maret 2020 | 1.876 views
Tak Hanya Cabuli Keponakannya, Paman Bejat Ini Turut Mendaratkan Bogem Mentah ke Orang Tua Korban
AR (baju orange) saat diperiksa di Polsek Samarinda Kota, Rabu (4/3).

Samarinda, Presisi.co – Unit Reskrim Polsek Samarinda Kota berhasil mengamankan pria dewasa berinisial AR (45), warga Melak, Kabupaten Kutai Barat (Kubar) dengan kasus pencabulan dan kekerasan.

Dikatakan Kanit Reskrim Polsek Samarinda Kota, Ipda Dalimunthe, setelah menerima laporan dari pihak keluarga korban, pihaknya lalu bergerak cepat mengamankan AR menuju Polsek Samarinda Kota yang berada di Jalan Bhayangkara.

Dari hasil pemeriksaan, AR diketahui telah melancarkan oral seks sekaligus menggauli korban berinisial KR (15) yang tak lain merupakan keponakan dari saudara tirinya, hingga lima kali.

“Pelaku (AR) melancarkan aksinya dengan modus bujuk rayu. Selain memberikan satu buah handphone (Hp), AR juga memberi uang tunai Rp500 ribu,” terang Ipda Dalimunthe, saat melakukan Konferensi Pers di Polsek Samarinda Kota, Rabu (4/3) siang.

Lanjut dikatakannya, aksi bejat yang dilakukan AR ini sendiri mulanya terjadi pada pertengahan 2018 lalu. Aksi tersebut berlanjut pada tahun 2019, dimana AR diketahui melancarkan aksi pencabulannya hingga sebanyak dua kali. Terakhir, AR melakukan aksinya pada 26 Februari 2020 lalu.

Aksi bejat AR terhadap keponakan tirinya ini sendiri mulanya terbongkar setelah SR, orang tua korban memergoki laku bejat AR yang berlangsung dikediaman mereka di kawasan Sambutan, Samarinda pada Senin (2/3) malam.

Dari pengakuan SR, gadis remajanya ini dipaksa oleh AR untuk melakukan oral seks. Merasa janggal saat melihat bayangan dari balik tirai rumah, SR lantas memanggil KR untuk menanyakan langsung perihal aksi bejat AR.

“Saya minta (KR) masuk ke kamar, untuk tidur,” aku SR, saat ditemui di Polsek Samarinda Kota, Rabu (4/3).

AR yang tersinggung dengan perkataan SR, lantas berencana untuk melampiaskan amarahnya terhadap SR, pada keesokan harinya.

“Saat mau masuk pintu depan dikunci, dan dia (AR) manggil saya dari samping lewat pintu belakang," ungkap SR, menceritakan awal mula kekerasaan yang dilakukan AR terhadapnya.

Saat menghampiri AR, SR justru menjadi sasaran luapan emosi AR dan turut merasakan bogem mentah hingga sebanyak tujuh kali, yang mengarah tepat ke arah mukanya.

“Habis itu dia (AR) ambil parang langsung ditaruh ke leher saya,” sambungnya.

Meski sajam telah menempel dibagian lehernya, namun SR menyebut bahwa AR tak melanjutkan aksinya itu.

Atas persitiwa tersebut, SR lantas mengumpulkan keluarganya untuk berembuk. Diputuskan, kasus tersebut dilaporkan ke pihak kepolisian untuk penanganan lebih lanjut.