Rusmadi Minta Bukti Pemecatan, Siswadi : Bukan Kader Gimana Pecatnya
Penulis: Yusuf
Sabtu, 01 Februari 2020 | 2.294 views
Presisi – Ketua DPC PDI Perjuangan (PDIP) Samarinda, Siswadi angkat bicara soal permintaan Rusmadi yang menginginkan agar Siswadi menunjukkan surat pemecatan dirinya sebagai kader PDIP.
Ditegaskan Siswadi, kartu tanda anggota (KTA) milik Rusmadi yang ramai beredar diberbagai media justru memperjelas, bahwa mantan Sekprov Kaltim yang kini melangkah ke Pilkada Samarinda sebagai bakal calon wakil walikota itu bukan kader PDIP, melainkan hanya sebatas simpatisan partai.
“Itu justru memperjelas, kalau dia (Rusmadi) bukan kader PDI Perjuangan. Kenapa, karena dia tidak bisa membedakan, mana simpatisan, mana kader dan mana pengurus.” Jelas Siswadi saat dihubungi via telepon, Sabtu (1/2).
Foto : KTA PDI Perjuangan milik Rusmadi. Sumber Foto/ Istimewa
Lanjut dikatakan Siswadi, meski Rusmadi memiliki KTA, namun tidak berarti dirinya adalah kader Banteng di Samarinda.
“Lebih dari 47 ribu orang di Samarinda memegang kartu PDI Perjuangan. Bukan berarti yang pegang kartu itu adalah kader, ya simpatisan,” jelas Ketua DPRD Kota Samarinda ini.
Sementara, kepemilikan KTA PDIP yang dimiliki Rusmadi saat ini dijelaskan Siswadi dikeluarkan untuk kebuthan kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim 2018 lalu, dimana saat itu Rusmadi berpasangan dengan Safaruddin, Mantan Kapolda Kaltim yang kini duduk sebagai pucuk pimpinan DPD PDIP Kaltim.
“Kebetulan, dia (Rusmadi) itu punya KTA PDI itu kan waktu dia mau mencalonkan diri sebagai Gubernur,” tegas Siswadi.
Terkait keikutsertaan Rusmadi dalam sekolah calon kepala daerah, dijelaskan Siswadi bahwa itu adalah bagian dari mekanisme yang memang wajib di ikuti Rusmadi, pasca ditetapkan sebagai kandidat yang diusung PDIP pada Pilgub lalu.
“Wajib itu, jadi dia (Rusmadi) jangan bohongi publik. Jangan ngaku-ngaku PDI saat Pilkada aja. Lah kalau dia bukan kader, gimana mecatnya,” tegasnya, sekaligus menjawab surat pemecatan yang diminta Rusmadi.
Untuk memiliki KTA PDIP, disebut Siswadi bahwa setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk memiliki KTA partai pemenang yang berhasil membawa Joko Widodo sebagai Presiden Indonesia untuk periode ke-dua ini.
“Semua juga bisa ngurus kartu (KTA) PDI. Begitu sudah memegang KTA, kader atau simpatisan,” tegasnya kembali memperjelas bahwa Rusmadi bukan kader PDIP, melainkan sebatas simpatisan.
Akan hal tersebut, kembali ditegaskan Siswadi bahwa majunya Rusmadi di Pilkada Samarinda sebagai bakal calon walikota Samarinda yang dikabarkan akan berpasangan dengan Andi Harun, dipastikannya tidak akan mendapat dukungan dari PDIP.
“Kenapa sudah mengikrar duluan, yang mengusung calon itu partai loh, bukan kandidat yang mengusung partai,” sebutnya, menegaskan marwah PDIP di Pilkada Samarinda.
Apalagi, kehadiran Rusmadi di Pilkada Samarinda ini disebut Siswadi tanpa melalui proses penjaringan seperti 12 nama lain yang berharap dukungan PDIP.
“Gak daftar gimana mau diproses, makanya saya pastikan tidak diusung,” jelasnya, menghargai kandidat lain yang sudah mendaftar ke PDIP saat ini.
Sebelumnya, Safaruddin, Ketua DPD PDIP Kaltim juga turut menegaskan bahwa Rusmadi bukan kader PDIP. Komunikasi politik yang terjalin antara dirinya dan Andi Harun juga masih terus berlanjut hingga saat ini.
“Pak Rusmadi bukan kader PDIP. Andi Harun silahkan jika ingin berkoalisi dengan PDIP kita harapkan bergandeng dengan kader PDIP,” sebut Safaruddin.
Terkait siapa sosok kader PDIP yang akan diusung tersebut, dikatakan Safaruddin akan dipastikan setelah keluarnya hasil survey internal dan rekomendasi DPP PDIP pada Maret mendatang.