Oleh karena itu, Pemerintah Kota Samarinda melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Samarinda melakukan sosialisasi dan penandatanganan nota kesepakatan Madrasah Siaga Kependudukan (MAS-IDUK) dengan Kementerian Agama Kota Samarinda di Aula Rumah Jabatan Wali Kota Samarinda, Jum'at (18/10).
Wakil Walikota Samarinda M Barkati mengatakan, sosialisasi dan sinkronisasi program kepada peserta didik sangat dibutuhkan, karena itu dia berharap dukungan semua pihak untuk mewujudkan program yang baik ini.
"Melalui pengetahuan diharapkan dapat merubah sikap dan perilaku setiap orang dan keluarga untuk sadar kependudukan, yaitu dengan membentuk keluarga kecil berkualitas, menyiapkan generasi penerus, menyiapkan hari tua dan memperhatikan lingkungan," tuturnya.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Nurul Mu'minayati dalam sambutannya mengatakan Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) merupakan program dari BKKBN.
"SSK sebagai implementasi nasional pengendalian kependudukan dan keluarga berencana dalam program-program pendidikan terintegrasi dan dikelola penyelenggara pendidikan melalui pemberdayaan sekolah, serta memberikan kemudahan dan akses terhadap anak didik untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan khusus di bidang perlindungan dan keluarga berencana, pendidikan, kesehatan juga pemberdayaan ekonomi kreatif," ungkap Nurul.
Sementara Ketua Panitia sosialisasi, Erminawati Ilham melaporkan 61 sekolah Mim dan MTs telah tergabung dalam MAS-IDUK.
"100 sekolah untuk SD, SMP se-Kota Samarinda telah kami undang, semoga kedepan kami dapat menuntaskan SD, SMP, Mim, MTs se-kota Samarinda tentang sekolah siaga kependudukan di tahun 2023," beber Erminawati.