search

Berita

Ma'ruf AminPBNUZulfa MustofaPJ. Ketum PBNUGus Yahyakonflik PBNUGus Yahya dicopot

Nama KH Ma’ruf Amin Dicatut? Keluarga Tegas Bantah Restu untuk Pj Ketum PBNU

Penulis: Rafika
Rabu, 10 Desember 2025 | 544 views
Nama KH Ma’ruf Amin Dicatut? Keluarga Tegas Bantah Restu untuk Pj Ketum PBNU
Wakil Presiden RI ke-13, K.H. Ma'ruf Amin. (Ist)

Presisi.co - Ketegangan di internal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kembali memuncak. Penjabat (Pj) Ketua Umum PBNU, Zulfa Mustofa, sebelumnya mengaku telah memperoleh restu dari keluarga Wakil Presiden ke-13, KH Ma’ruf Amin. Namun pernyataan tersebut langsung dibantah oleh pihak keluarga.

Siti Haniatunnisa, yang berbicara mewakili keluarga, menilai klaim itu menyesatkan dan mencoreng nama baik mereka.

“Kami merasa keberatan dengan pemberitaan yang memakai nama orang tua kami sebagai dasar legitimasi. Pernyataan Zulfa Mustofa itu tidak sesuai fakta,” tegas Siti di Jakarta, Rabu 10 Desember 2025, sebagaimana diberitakan Suara.com.

Ia menjelaskan bahwa KH Ma’ruf Amin selama ini dikenal sebagai tokoh yang sangat menghormati tradisi organisasi dan selalu menempatkan keputusan para kiai sepuh sebagai pedoman. Karena itu, menurut Siti, tidak mungkin KH Ma’ruf Amin memberikan dukungan pribadi kepada salah satu kubu yang tengah berkonflik.

Siti menambahkan, posisi KH Ma’ruf Amin sepenuhnya mengikuti hasil Forum Sesepuh dan Mustasyar NU yang berlangsung di Pondok Pesantren Tebuireng, 6 Desember lalu. Forum tersebut menghasilkan empat poin, yaitu:

  1. Menilai pemakzulan Ketua Umum tidak berjalan sesuai AD/ART.
  2. Mengidentifikasi adanya dugaan kekeliruan yang perlu diklarifikasi melalui mekanisme organisasi.
  3. Menyarankan agar penetapan Pj Ketua Umum ditunda hingga musyawarah tuntas.
  4. Mengimbau seluruh pihak meredam ketegangan dan menyelesaikan masalah secara internal.

“Beliau tidak memberikan restu kepada siapa pun. Sikap beliau konsisten pada keputusan forum para sesepuh,” lanjut Siti.

Keluarga berharap klarifikasi ini dapat menghentikan penggunaan nama KH Ma’ruf Amin untuk kepentingan politik internal PBNU. Mereka juga mengingatkan semua pihak agar lebih mengedepankan etika, kehati-hatian dalam menyebarkan informasi, serta menjaga kehormatan organisasi dengan jalan musyawarah. (*)

Editor: Redaksi