search

Berita

Pemangkasan DBHAnggaran CaborAtlet KaltimDispora Kaltim

Anggaran Cabor Ikut-ikut Dipangkas Akibat Pemangkasan DBH, Tantangan Berat bagi Atlet Kaltim

Penulis: Akmal Fadhil
1 jam yang lalu | 0 views
Anggaran Cabor Ikut-ikut Dipangkas Akibat Pemangkasan DBH, Tantangan Berat bagi Atlet Kaltim
Pelaksana tugas Kepala Dispora Kaltim, Muhammad Faisal. (Presisi.co/Akmal)

Samarinda, Presisi.co – Penurunan anggaran daerah akibat merosotnya Dana Bagi Hasil (DBH) memaksa Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur menata ulang strategi pembinaan atlet.

Pelaksana tugas Kepala Dispora Kaltim, Muhammad Faisal, menegaskan seluruh cabang olahraga (cabor) harus bekerja lebih efektif agar target masuk tiga besar Pekan Olahraga Nasional (PON) tetap realistis dikejar.

Faisal menyebut situasi fiskal yang menekan membuat pengurus cabor dan atlet dituntut lebih kreatif dalam memaksimalkan program.

“Dengan DBH menurun, tentu ini jadi tantangan besar. Tapi target tiga besar PON yang ditetapkan Pemprov Kaltim tetap harus diupayakan,” ujarnya Senin 17 November 2025.

Meski begitu, ia menilai persiapan menuju PON 2028 masih memiliki ruang. Dispora akan mulai memetakan kekuatan cabor setelah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2026 sebagai dasar penyusunan prioritas pembinaan.

“Setelah Porprov 2026, peta kekuatan akan lebih jelas. Dari situ kita bisa menentukan cabor mana yang paling potensial untuk didorong ke PON 2028. Waktu persiapan masih cukup, hanya tantangan terbesar tetap soal anggaran,” kata Faisal.

Dispora Kaltim berencana memusatkan dukungan pada cabor yang secara statistik konsisten menyumbang medali. Renang, atletik, dan dansa disebut sebagai lumbung medali yang akan terus diperkuat.

Sementara cabor bela diri tetap menjadi fokus utama karena kontribusinya yang dominan.

“Sekitar 60 sampai 70 persen medali Kaltim berasal dari cabor bela diri. Ini menunjukkan sektor tersebut masih menjadi kekuatan utama kita,” jelasnya.

Untuk memastikan strategi berjalan optimal, Dispora akan menggelar Forum Grup Diskusi (FGD) bersama KONI dan seluruh cabor.

FGD tersebut menjadi ruang penyusunan langkah taktis agar pembinaan lebih terukur di tengah anggaran yang terbatas.

“Kami ingin semua pihak menyamakan langkah. Tantangannya jelas berat, tapi komitmen mengejar posisi tiga besar tidak boleh kendur,” tutup Faisal. (*)

Editor: Redaksi