BNPB Umumkan 37 Jenazah Ditemukan di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, 26 Santri Masih Hilang
Penulis: Rafika
Minggu, 05 Oktober 2025 | 11 views
Tim SAR gabungan berusaha mengevakuasi korban reruntuhan bangunan di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo. [Kantor SAR Kelas A Surabaya via Suara.com]
Presisi.co – Jumlah korban tewas akibat ambruknya gedung musala Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Kabupaten Sidoarjo, terus bertambah. Tim SAR gabungan telah menemukan 37 jenazah dari balik reruntuhan bangunan empat lantai tersebut.
Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan, mengatakan temuan ini berdasarkan data sementara dari daftar absensi santri pondok pesantren. Selain jenazah, tim juga menemukan satu potongan tubuh manusia tambahan sehingga total menjadi dua potongan.
"Tapi ini kan data dari pihak pondok pesantren. Nanti itu akan terbukti akurat apabila seluruh pembersihan telah selesai dan mencapai titik tanah lantai dasar sebagai akhir dari pencarian kita," ujar Budi Irawan dalam keterangannya, Minggu, 5 Oktober 2025, sebagaimana diwartakan Suara.com --jaringan Presisi.co.
Hingga Minggu siang, tim gabungan masih mencari 26 orang yang dinyatakan hilang. Budi Irawan menjelaskan sebagian besar jenazah ditemukan di lantai satu sisi utara bangunan.
Hal ini terjadi setelah sekitar 60 persen puing berhasil diangkat. "Yang paling banyak ditemukan ada di lantai satu," ungkapnya.
Proses evakuasi yang sudah berlangsung selama tujuh hari ini masih terkendala. Ada beton besar yang menempel dengan bangunan di sebelahnya.
Kondisi tersebut membuat pembersihan harus dilakukan hati-hati agar tidak menimbulkan kerusakan tambahan. Tim dari ITS akan melakukan investigasi dan memberikan petunjuk teknis.
“Beton ada yang menempel di sebelah kiri dan terhubung dengan gedung atau bangunan lain di sebelahnya. Tim dari ITS akan melakukan investigasi dan memberikan petunjuk agar proses pembersihan ini tidak mengganggu atau merusak bangunan lain,” jelas Budi.
Budi Irawan menyebut tim SAR bekerja tanpa henti 24 jam dengan sistem pergantian setiap tiga jam. Pihaknya juga mewaspadai potensi penyakit yang muncul akibat pembusukan jenazah yang sudah memasuki hari ketujuh.
BNPB bersama Pusat Krisis Kesehatan RI dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur telah berkoordinasi. Mereka akan melakukan penyemprotan disinfektan.
Penyemprotan disinfektan ini bertujuan untuk pengelolaan lingkungan di area reruntuhan guna mencegah pencemaran air bersih dan penyebaran penyakit berbasis lingkungan. Bantuan logistik seperti APD, kacamata google, sarung tangan, masker, dan sepatu boots juga ditambah.
“Nanti semua keperluan, APD, kacamata google dan apapun BNPB akan dukung. BNPB punya banyak APD dan semua peralatan lain yang dibutuhkan,” tutup Budi Irawan. (*)