search

Berita

MBGMakan Bergizi GratisKeracunan MBGSPPGBadan Gizi NasionalDadan Hindayana

Sudah Bagikan 1 Miliar Porsi, Kepala BGN Laporkan Ada 4.700 Siswa Keracunan MBG

Penulis: Rafika
2 jam yang lalu | 0 views
Sudah Bagikan 1 Miliar Porsi, Kepala BGN Laporkan Ada 4.700 Siswa Keracunan MBG
Siswa menerima menu MBG di sekolah. (Sumber: Sekretariat Negara)

Presisi.co - Badan Gizi Nasional (BGN) merilis hasil pemetaan terbaru terkait kasus keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dari tiga wilayah yang diteliti, tercatat lebih dari 4.700 porsi makanan telah menimbulkan gangguan kesehatan pada siswa.

"Sampai hari ini, BGN sudah membuat satu miliar porsi makan, namun ada 4.700 yang menimbulkan gangguan kesehatan terhadap anak-anak, dan itu kami sesalkan. Kami terus perketat mekanismenya," ungkap Kepala BGN, Dadan Hindayana dalam konferensi pers pada Senin 22 September 2025, sebagaimana diberitakan Suara.com --jaringan Presisi.co.

Untuk menekan kasus keracunan, Dadan meminta setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) mulai melayani dalam jumlah kecil terlebih dahulu.

"Kita minta agar SPPG memulai dengan jumlah kecil, jadi kalau mereka punya daftar 3.500 orang tercakup dalam 20 sekolah, maka hari pertama kedua mereka disarankan untuk melayani dua sekolah dulu, setelah mampu melayani, naik secara bertahap," paparnya panjang,

Dadan menjelaskan, sebagian besar kasus muncul karena SPPG baru masih dalam tahap penyesuaian. Untuk itu, ia meminta agar setiap SPPG tidak langsung melayani ribuan penerima manfaat.

"Jadi setiap SPPG perlu memitigasi secara dini dan kami lakukan investigasi tersendiri terkait dengan kejadian gangguan pencernaan pada anak didik," tuturnya.

Dadan Hindayana mengatakan terdapat tiga zona wilayah yang dilaporkan dari daerah terkait kasus keracunan.

Berdasarkan data BGN, wilayah I yakni Sumatra mencatat tujuh kasus dengan total 1.281 korban. Salah satu yang terbesar terjadi di SPPG Talang Ubi, di mana 172 siswa sakit akibat bahan baku bermasalah..

Di wilayah II yakni Pulau Jawa, jumlah kasus lebih tinggi. Setidaknya 2.606 siswa dilaporkan terdampak, dengan peristiwa besar di Cianjur pada 19 Februari yang menelan 254 korban serta kasus di Bogor pada 6 Mei yang melibatkan 223 siswa

"Kami sudah minta SPPG-nya stop sementara dan diperbaiki fasilitasnya menyesuaikan dengan SOP BGN. Lain-lainya 2-3 orang tapi kita catat semuanya tidak ada yang disembunyikan," ujar Dadan.

Sementara di wilayah III, tercatat 11 kasus dengan 824 korban, salah satunya terjadi di SPPG Banggai Kepulauan dengan 319 siswa sakit. Insiden ini, menurut Dadan, dipicu oleh pergantian bahan baku dari pemasok baru.

BGN memastikan akan menurunkan tim investigasi serta mengingatkan SPPG agar lebih teliti dalam memilih bahan makanan, terutama yang mudah rusak dan memerlukan penanganan khusus.

"Jadi total catatan kami di seluruh wilayah ada 4.700 porsi makan yang menimbulkan gangguan pencernaan dan perlu anda ketahui saat ini BGN telah membuat 1 miliar porsi makan," jelas Dadan. (*)

Editor: Redaksi