search

Berita

Borneo FCPersis SoloVARBRI super LeagueKlasmen Liga Super

Gagal Lengserkan Borneo FC dari Puncak Klasmen, Pelatih Persis Solo Kecewa Kepemimpinan Wasit

Penulis: Muhammad Riduan
2 jam yang lalu | 0 views
Gagal Lengserkan Borneo FC dari Puncak Klasmen, Pelatih Persis Solo Kecewa Kepemimpinan Wasit
Pemain Persis Solo, Eky Taufik Febrianto (Baju Putih-Merah) dan pelatih Peter de Roo saat sesi konferensi pers.(Presisi.co/Muhammad Riduan)

Samarinda, Presisi.co – Kekecewaan menyelimuti kubu Persis Solo usai tumbang 0-1 dari Borneo FC Samarinda pada lanjutan BRI Super League 2025/2026 di Stadion Segiri, Senin 22 September 2025 malam. Gol tunggal tuan rumah tercipta pada menit 90+8 dibuat oleh Mariano Peralta.

Pasca pertandingan pemain Persis Solo, Eky Taufik Febrianto menilai bahwa jalannya pertandingan ini sedikit ternoda oleh keputusan-keputusan wasit

“Pertama selamat buat Borneo mendapatkan poin 3. Tapi pertandingan malam ini sedikit dirusak oleh keputusan-keputusan wasit menurut saya,” ungkapnya di sesi konferensi pers.

Bahkan pemain senior kelahiran Kabupaten Sragen menambahkan, pada babak kedua sejumlah keputusan krusial tidak bisa ditinjau ulang melalui VAR. Hal itu membuat timnya tidak punya ruang untuk melakukan protes.

“VAR pun, wasit bilang di paruh kedua tadi tidak berfungsi dengan efektif, jadi semua keputusan di wasit semua. Kita tidak bisa protes untuk cek VAR juga, jadi semua tergantung kepada keputusan wasit di tengah,” tegasnya.

Meski demikian, pemain yang berposisi sebagai bek kanan di laga tersebut menekankan pentingnya evaluasi tim untuk segera bangkit di pertandingan berikutnya. 

“Ya kita harus menerima dan kita harus berbenah, begitulah sepak bola. Kita harus cepat berbenah lagi,” imbuhnya.

Sementara itu pelatih Persis Solo Peter de Roo juga menyoroti adanya insiden pelanggaran terhadap Eky Taufik yang luput dari perhatian wasit. Menurutnya, momen tersebut menjadi titik balik hingga berujung pada gol kemenangan Borneo FC.

“Harusnya tadi ada insiden yang harusnya tidak terjadi itu adalah pelanggaran yang diterima oleh Eky tapi tidak dilakukan. Dan malah menjadi free kick yang membuat kami kehilangan poin, karena gol di menit akhir," katanya.

Selain itu, pelatih asal Belanda itu juga mengungkapkan bahwa tim datang di laga ini dalam situasi yang memang sedikit sulit, mengingat mereka harus merotasi 6 hingga 8 pemain pengganti.

Meski demikian, ia menyebut skuadnya bisa mencuri poin dari ruan rumah, karena Pesut Etam bermain dengan jarak lini tengah yang cukup terbuka lebar.

"Tapi sekali lagi, hasil ini sungguh mengecewakan dan kami harus menerima hasil," imbuhnya.

Dengan kemenangan ini, Persis Solo masih tertahan di papan bawah posisi ke-18 dengan 4 poin sedangkannBorneo FC kokoh di puncak klasemen sementara dengan catatan sempurna 5 kemenangan beruntun 15 poin. (*)

Editor: Redaksi