Penulis: Akmal Fadhil
Samarinda, Presisi.co - Minimnya akses ke wilayah Kutai Barat (Kubar) dan Mahakam Ulu (Mahulu) jadi tantangan Pemerintah Daerah (Pemda) dalam mendistribusikan bantuan. Bahkan dampak dari itu harga disektor pangan seperti beras dan gas mengalami lonjakan drastis akibat akses darat yang sulit untuk ditempuh.
Ketua DPRD Kaltim, Hasanuddin Mas’ud merespon hal ini bahwa selama mengirim bantuan satu-satunya akses termudah yakni lintas air.
“Sudah berapa banyak bantuan pemerintah kendala akses jalan yang memungkinkan lewat udara dan akomodasi belum memadai,” ucapnya saat diwawancarai pada Senin 4 Agustus 2025.
Menurutnya, pengadaan akses udara seperti helikopter diperlukan untuk mengirim distribusi bantuan pemerintah dengan jangka waktu yang cepat. Bahkan saat kepemimpinan PJ Gubernur Akmal Malik upaya itu pernah dilakukan.
“Sekitar Rp2 miliar dulu pernah di jaman pak PJ Akmal kita sewa helikopter namun itu bentuk kerja sama dengan Polda Pangdam dan pemerintah,” ujarnya.
Hamas sapaan akrabnya mengatakan bahwa itu yang dibicarakan, bisa juga dipergunakan ke 10 kabupaten/kota. Namun pertimbangan besar disegi pembiayaan dan perawatan juga perlu dibicarakan.
“Harapan saya itu bisa digaungkan kembali, karena akses ke wilayah terpencil sangat minim kalau ada bencana pasti keterlambatan, kalau perlu pakai CSR untuk membantu pengadaan akomodasi udara tersebut,” pungkasnya. (*)
Editor: Redaksi
