search

Siaran Pers

IKNNusantaraHealing di IKNIKN MembacaUniversitas MulawarmanUIN Sunan Kalijaga YogyakartaHari Anak Nasional 2025

Komunitas 'Healing di IKN' Ajak Semua Lapisan Masyarakat Rayakan Hari Anak Nasional 2025 Lewat “Kampung Ceria”

Penulis: Siaran Pers
1 hari yang lalu | 129 views
Komunitas 'Healing di IKN' Ajak Semua Lapisan Masyarakat Rayakan Hari Anak Nasional 2025 Lewat “Kampung Ceria”
"Kampung Ceria: Pesta Anak Nusantara" yang diselenggarakan di Desa Bumi Harapan pada Sabtu, 26 Juli 2025. (Ist)

Nusantara, 31 Juli 2025 - Dalam semangat memperingati Hari Anak Nasional 2025, Komunitas #HealingdiIKN berkolaborasi dengan komunitas IKN Membaca, serta Mahasiswa Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Mulawarman dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Kampung Ceria: Pesta Anak Nusantara” pada tanggal 26-27 Juli 2025 di Desa Bumi Harapan dan Desa Telemow, Penajam Paser Utara.

Kegiatan yang melibatkan 60 anak ini mewujudkan nilai kebersamaan, cinta budaya, peningkatan literasi serta kepedulian lingkungan sebagai pondasi untuk membangun generasi penerus yang berkarakter.

Arif Mas dari komunitas #HealingdiIKN, menyampaikan “Melalui Kampung Ceria, kami ingin membangun ruang bersama yang positif dan inklusif bukan hanya bagi orang dewasa tetapi juga bagi anak. Kami percaya, setiap anak berhak tumbuh dalam lingkungan yang mendukung imajinasi dan mental positif. Kolaborasi ini bukti sinergi untuk masa depan anak-anak Indonesia khususnya di lingkungan Ibu Kota Nusantara (IKN)."

Berbagai aktivitas menarik dilaksanakan, seperti pojok literasi dan sesi dongeng legenda lokal “Pesut Mahakam” yang dibawakan oleh Komunitas IKN Membaca. Kegiatan ini bertujuan menumbuhkan minat baca serta kebanggaan terhadap budaya dan kelestarian alam setempat.

Fitria Eranda dari Komunitas IKN Membaca mengungkapkan, “Cerita Pesut Mahakam bukan sekedar dongeng, tetapi media edukatif bagi anak-anak untuk mengenal budaya lokal sekaligus menanamkan kesadaran menjaga lingkungan sebagai warisan yang harus dilestarikan.

Selain itu, anak-anak juga mengikuti program belajar bahasa Inggris bertema “English is Fun!” yang disampaikan secara interaktif dan menyenangkan oleh mahasiswa KKN dan para relawan kepada para peserta.

Rafika, mahasiswi dari Universitas Mulawarman, menyampaikan, “Lewat English is Fun! Kami mengajak anak-anak belajar bahasa Inggris dengan cara yang menyenangkan dan berkesan, membangkitkan rasa percaya diri dan mendorong mereka bermimpi besar."

Pendidikan lingkungan juga menjadi fokus utama Kampung Ceria dengan kegiatan membuat majalah dinding bertema lingkungan, yang melibatkan anak-anak dan relawan, sebagai bentuk edukasi nyata akan pentingnya menjaga bumi.

Destina, mahasiswi KKN UIN Yogyakarta, mengungkapkan, “Memberikan edukasi tentang menjaga lingkungan adalah upaya kami menanamkan kesadaran sejak dini bahwa menjaga bumi adalah tanggung jawab bersama demi keberlangsungan masa depan yang lebih baik.”

Selain edukasi, anak-anak turut merasakan keseruan permainan tradisional seperti engklek, bakiak, kelereng, lompat tali, dan congklak. Permainan ini tidak hanya menghibur tetapi juga menjadi cara efektif melestarikan warisan budaya anak bangsa.

Munip, Kepala Desa Telemow, menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia berharap kegiatan tersebut menjadi langkah awal yang positif dan berkelanjutan.

“Mudah-mudahan kegiatan ini menjadi satu langkah positif yang bisa terus dikembangkan ke depannya. Pemerintah Desa selalu terbuka dan siap bekerja sama dengan berbagai komunitas yang ingin berkontribusi melalui kegiatan-kegiatan positif di desa kami,” ujarnya.

Komunitas Healing di IKN juga mengajak ASN dan Non-ASN di IKN untuk turut berpartisipasi sebagai relawan dalam perayaan Hari Anak Nasional ini, memperkuat ikatan antar elemen masyarakat dan memperkuat kepedulian sosial.

Ghiffany Zahra, CPNS Otorita IKN yang turut berkontribusi sebagai relawan menyatakan, “Senang sekali bisa berpartisipasi secara langsung dalam kegiatan Kampung Ceria. Kami bermain dan belajar bersama anak-anak di sekitar IKN, dan saya berharap sinergi antara pemerintah dan seluruh komponen masyarakat terus tumbuh agar kualitas pendidikan dan pelestarian pengetahuan budaya lokal semakin meningkat.”

“Kampung Ceria: Pesta Anak Nusantara” adalah bukti nyata bahwa kebersamaan, edukasi, pelestarian budaya, dan kepedulian terhadap lingkungan dapat berjalan beriringan dalam menciptakan generasi penerus yang tidak hanya cerdas, tetapi juga kreatif dan bangga akan budaya Nusantara.

Kegiatan ini diharapkan tidak hanya memperkuat kolaborasi bagi seluruh elemen masyarakat, tetapi juga menginspirasi langkah nyata menuju pembangunan IKN yang inklusif dan ramah anak. (*)

Editor: Redaksi