SMA Prestasi Samarinda Tawarkan Pendidikan Berkualitas Melalui Bina Karakter dan Akhlak Siswa
Penulis: Muhammad Riduan
9 jam yang lalu | 0 views
SMA Prestasi Samarinda, yang tergabung dalam Sekolah Terpadu di Jalan Jakarta, Kelurahan Loa Bakung. (Presisi.co/Muhammad Riduan)
Samarinda, Presisi.co – SMA Prestasi Samarinda, yang tergabung dalam Sekolah Terpadu di Jalan Jakarta, Kelurahan Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang, terus berupaya menghadirkan pendidikan berkualitas dengan perpaduan akademik, karakter, dan penguatan kurikulum.
Kepala SMA Prestasi, Aris Abdillah, menyebut saat ini sekolah memiliki sembilan ruang kelas dengan kuota penerimaan siswa baru sebanyak 75 orang. Namun, dari jumlah tersebut baru 27 siswa yang mengisi dua kelas.
“Kuota tahun ini 75 siswa, tapi ini masih berproses. Kami juga menunggu arahan dari Dinas (Disdik Samarinda),” ungkapnya saat diwawancarai pada Kamis 24 Juli 2025 lalu.
Dalam pengelolaan sekolah, SMA Prestasi mendapat dukungan penuh dari Yayasan Mentari Group. Menurut Aris, pendampingan dilakukan mulai dari proses seleksi guru hingga penguatan pengajaran dan kurikulum.
“Kami terakhir melakukan pendampingan untuk seleksi guru. Setelah ini akan berlanjut dari segi pengajaran dan kurikulum, termasuk penyediaan materi yang akan dipegang oleh Mentari,” katanya.
Kini secara keseluruhan, tenaga pendidik dan kependidikan (GTK) di SMA Prestasi berjumlah 22 orang, terdiri dari 17 guru, 4 staf tata usaha (TU), dan 1 kepala sekolah.
Penguatan Karakter dan Akhlak Siswa
Menindaklanjuti arahan Wali Kota Samarinda Andi Harun dan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Samarinda Asli Nuryadin, ia menegaskan pihaknya tidak hanya fokus pada pencapaian akademik, tetapi juga pada pembentukan karakter dan akhlak siswa.
“Kita ini tidak kekurangan orang pintar, tapi kadang kita kekurangan orang yang jujur. Anak-anak harus punya integritas moral, perilaku yang baik terhadap teman dan guru,” ujarnya.
Menurut Aris, sekolah juga mengupayakan pembiasaan bahasa asing serta penanaman sopan santun kepada guru dan orang tua.
“Akademik tetap penting, tetapi dibangun secara bertahap. Harapannya, sekolah ini bisa bermutu seperti sekolah di negara maju, namun tetap menjunjung tinggi adab dan nilai-nilai lokal,” tambahnya. (*)